Prilly termasuk bagian orang-orang yang selalu merencanakan sesuatu sebelum mengambil tindakan. Sehingga tak heran hidupnya selalu teratur sejak awal termasuk dalam hal mencari uang bersama Ibunya.Prilly juga sangat pandai mengatur waktu antara bekerja dan pendidikannya. Ia memang hidup sederhana namun kehidupannya dulu begitu teratur dan membuatnya bahagia.
Namun semua keteraturan itu berubah dalam sekejap semenjak ia terlibat insiden dengan seorang pewaris yang kehidupan pribadinya selalu mencari incaran pada awak media. Jika dulu Prilly bisa bebas berjalan kesana kemari tanpa perlu menutupi wajahnya maka sekarang justru sebaliknya.
Lihat bagaimana Prilly menutupi wajahnya dengan masker juga kepalanya dengan sebuah selendang tak lupa ia juga mengenakan kacamata hidup bertuliskan Dior dengan warna gold yang begitu mentereng.
Sudah bisa ditebak bukan siapa yang memberikannya kacamata itu? Benar, Miska wanita paruh baya itu terlihat begitu menjaga penampilan Prilly sebelum mereka turun dari mobil.
Hari sudah menjelang sore bahkan langit sudah mulai terlihat gelap tapi menurut Miska tidak ada istilah sore atau gelap bagi para wartawan untuk berburu berita.
"Saya yakin disini banyak sekali hantu-hantu belau yang mengincar foto kamu." Kata Miska saat berjalan memasuki koridor rumah sakit sambil menggandeng tangan Prilly.
Prilly mengangguk patuh ia merasa lucu dengan penampilan mereka saat ini. Prilly lupa memberitahu jika Miska juga melakukan penyamaran seperti dirinya. Menurut wanita itu lagi, jika hanya Prilly yang menyamar maka identitas mereka tetap akan terbongkar karena para wartawan jelas-jelas mengenali wajahnya sebagai Ibunda Ali.
"Saya yakin kalau ada yang tahu kita disini besok media atau majalah pasti bakalan heboh dengan gosip baru." Celetuk Miska sambil terus berjalan.
"Gosip apa Tante?" Tanya Prilly pelan.
Miska menghentikan langkahnya lalu menoleh menatap Prilly sebentar. "Berita tentang kamu yang datang kerumah sakit untuk melakukan cek kehamilan." Ucap Miska tanpa tedeng aling membuat Prilly tersedak ludahnya sendiri.
Miska kembali melanjutkan langkahnya mulut wanita itu kembali mengoceh. "Tapi ada manfaatnya juga kalau artikel seperti itu terbit, ujung-ujungnya kalian harus dinikahi nah saya akhirnya dapet cucu deh." Prilly tidak merespon apapun, ia biarkan saja wanita cantik ini berbicara sesuka hatinya.
"Itu Mas Ali-nya." Tunjuk Miska pada seorang pria yang sedang berbincang dengan seorang wanita.
Prilly tidak tahu wanita itu siapa, ia berniat bertanya pada Miska namun wanita itu sudah terlebih dahulu menarik tangannya tepatnya menyeret Prilly untuk segera menghampiri Ali.
"Terima kasih karena sudah menolong suami saya."
Ali tersenyum sopan pada wanita yang bernama Renata didepannya ini. "Sama-sama Nyonya." Jawabnya santun.
Ali terus memperhatikan wajah Renata berusaha untuk mencari kemiripan antara wanita ini dengan perempuan yang ada difoto tadi. Tapi rasanya Ali tidak menemukan kemiripan apapun antara kedua wanita itu.
Apa wanita yang difoto itu bukan Renata? Lalu siapa?
"Mas Ali!"
Ali dan Renata sontak menoleh ketika suara lantang Miska terdengar. Kening keduanya tampak berkerut saat melihat dua orang wanita berpakaian aneh menghampiri mereka.
"Loh Mami?" Ali tentu saja terkejut saat menyadari wanita yang berpenampilan aneh itu adalah Ibunya.
Renata juga sama terkejutnya dengan Ali namun buru-buru wanita itu bersikap ramah pada salah satu istri rekan bisnis suaminya. "Selamat sore Nyonya Miska."

KAMU SEDANG MEMBACA
Mrs Aliandra
RomanceNext Story jangan lupa baca yaaa.. Ceritanya nggak kalah seru dari cerita sebelumnya.. Jangan lupa vote dan komennya yaaa..