Hari yang Farheena tunggu-tunggu akhirnya tiba. Ia sendiri tidak percaya bahwa ia akan sampai pada di titik itu. Pasalnya dulu ia memilih jurusan itu karena hobinya yang lebih menyukai menulis dan membaca. Dengan toga yang sudah siap, ia berjalan berdampingan dengan kedua orang tuanya memasuki gedung pertemuan untuk melakukan Wisuda. Farheena salah satu mahasiswi dengan predikat cumlaude nya dengan IPK 3,89. Ia sangat bahagia bisa meraih itu walaupun terkadang sesekali ia tidak percaya diri pada dirinya jika ia bisa melakukannya. Hal itu dikarenakan sebenarnya Farheena merupakan seseorang yang introvert. Namun apabila ia sudah sefrekuensi dengan orang-orang tersebut, maka ia akan sangat sangat klop dan terbuka.
"Aaaa selamat Far!"
"Selamat kalian semua!!" Farheena masih saling berpelukan dengan para teman-temannya sebelum mereka pulang ke daerah masing-masing.
"Eh nanti pas ambil ijazah bareng yah? Pokoknya kudu bareng!" Ucap salah satu temannya yang diangguki dan kembali berfoto-foto. Saat Farheena masih sibuk dengan teman-temannya hingga tiba-tiba Mateo dan Aldene datang dengan membawa buket berisi skincare.
"Farheena!!!" Teriak Aldene yang langsung didengar oleh Farheena. Aldene sedikit berlari dan memeluk Farheena dengan erat di susul Mateo yang juga memeluknya sekilas."Ya ampun makasih ya udah dateng..."
"Apa sih Far. Aku seneng banget ih bisa ke sini." Farheena tersenyum dan mereka akhirnya memilih berfoto-foto. Hingga dering telepon Mateo membuat mereka berhenti. Namun Farheena dan Aldene tetap berfoto-foto ria.
Farheena, Mateo dan Aldene masih sibuk saling mengobrol. Di sisi lain, orang tua Farheena berada di mobil dekat taman setelah tadi sudah berfoto-foto dan memilih istirahat sejenak di mobil. Tiba-tiba seseorang datang sembari membawa buket coklat yang cukup besar di tangannya.
"Quille!" Teriak Mateo dan menghambur memeluk Shaquille. Sedangkan Farheena, ia menatap Shaquille dengan tatapan yang sulit diartikan. Rasanya, Farheena ingin pergi saat itu juga namun banyaknya teman-temannya yang melihatnya membuatnya menahan egonya.
"Far..." Panggil Shaquille lembut dengan terus menatap manik coklat milik Farheena. Namun perempuan itu tak menggubrisnya dan berusaha mengarahkan pandangan ke arah lain.
"Selamat ya, semoga ilmu yang kamu dapatkan bisa bermanfaat dan berkah." Sembari memberikan buketnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Can't Be Forced
RomanceBagaimana jika Tuhan mempertemukanmu dengan banyak lelaki yang mampu menarik perhatian, kepada siapa hatimu jatuh? Bukankah cinta tidak bisa dipaksakan?