Hari ini Farheena ingin berkunjung sekaligus berkumpul untuk membantu acara syukuran ulang tahun salah satu sepupunya di rumah nenek atau ibu dari ayahnya. Ia pun bergegas pergi dengan di antar oleh Shaquille.
"Assalamualaikum...."
"Waallaikumsalam... " Lalu Shaquille dan Farheena bersalaman kepada para keluarga tertua.
"Loh kalian ga berangkat kerja?" Tanya salah satu bibi Farheena, Rima.
"Aku kerja Bi, hanya saja mengantarnya kemari." Jawab Shaquille dan diangguki oleh bibi tersebut.
"Kalo gitu aku berangkat ya? Kamu biar gak jauh, pulang ke rumah Mama atau minta anter mengerti? Aku gamau kamu kecapekan lagi." Ucap Shaquille pelan dan lembut kepada Farheena.
"Iyaa... Kamu hati-hati," Shaquille mencium kening Farheena dengan sembari memegang perutnya membuat beberapa orang yang melihatnya menaruh curiga.
"Semuanya, saya permisi dulu. Wassalamu'alaikum.."
"Waallaikumsalam.." Shaquille pun pergi dengan mengendari mobil BMW kesayangannya. Sedangkan Farheena duduk bersebelahan dengan para keluarganya yang sedang mengupas bawang.
"Udah isi ya?" Tanya salah satu kakak sepupunya.
"Iya, kayaknya udah berisi aja ini," sambung Bi Rima. Farheena hanya tersenyum menatapnya.
"Alhamdulillah... Doain aja," jelas Mama Farheena yang tiba-tiba muncul dari arah dapur.
"Alhamdulillah dikasih cepet, sehat-sehat ibu dan bayinya."
"Aamiin..." Jawab Farheena dengan serius.
"Bentar lagi puasa, kalo emang gakuat jangan puasa dulu, kasihan..."
"Insyaallah Bi," Farheena dan yang lainnya pun melanjutkan kegiatannya hingga acara tersebut akhirnya selesai. Farheena sesekali tersenyum dan mengusap perutnya yang masih datar namun sudah mulai mengeras. Ia pun berdoa agar bayinya senantiasa sehat hingga menjelang persalinan nanti.
Acara dimulai selepas Maghrib, semua keluarga berkumpul dan membaca doa bersama. Shaquille yang terlihat mengajak keluarga Farheena berbincang dan saling mengobrol membuatnya tersenyum senang karena Shaquille mau menerima keluarganya juga. Hingga acara selesai, Shaquille ternyata sudah menyiapkan hadiah untuk adik sepupu Farheena yang tengah berulang tahun.
"Duuh gak usah repot-repot," balas Bi Rami
"Gapapa Bi, gak repot kok,"
"Makasih Kakak..." Shaquille mengusap lembut rambut adik sepupu Farheena.
"Udah berapa bulan Far?"
"Sekarang 2 bulan Bi,"
"Alhamdulillah... "
"Owalah sudah hamil? Ya Alhamdulillah yah, cepet..." Farheena dan Shaquille hanya tersenyum dan saling menatap satu sama lain.
"Doakan yang terbaik saja,"
"Mau punya anak berapa nih rencananya?"
"Sedikasihnya aja Bi," perbincangan tersebut terus berlanjut hingga saling menanyakan hal-hal lainnya seperti terkait usaha hingga otomotif.
*****
Sesampainya di rumah Farheena lantas mencuci tangan dan kakinya serta mengganti pakaiannya. Setelah itu ia dan Shaquille mengambil wudhu dan sholat isya berjamaah. Setelah itu, keduanya duduk berdua di ruang keluarga sembari menonton salah satu drama korea kesukaan Farheena.
"Sayang, susunya udah di minum belum?"
"Oh iya lupa, bentar aku buat dulu deh." Farheena pun beranjak dari sofa untuk membuat susu hamilnya namun Shaquille memegang tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Can't Be Forced
RomanceBagaimana jika Tuhan mempertemukanmu dengan banyak lelaki yang mampu menarik perhatian, kepada siapa hatimu jatuh? Bukankah cinta tidak bisa dipaksakan?