11. Bandung

26 1 1
                                    


"Wah indah banget Villa nya.."

"Iya ya, beruntung banget akhirnya bisa melihat pemandangan seperti ini...." Cibir bebrapa pegawai lainnya. Farheena mengembangkan senyum tipisnya. Benar, villa ini cukup bagus, dan sepertinya nyaman, batin Farheena.

"Kalian bisa istirahat, ada 3 kamar di bawah, 2 kamar utama di atas. Kalian di lantai 1, kamar laki-laki di sebelah kanan sana, perempuan di sebelah kiri sana, kamar saya di lantai 2. 1 kamar isi 2-3 Orang, karena terdapat Queen bed. Jadi kalian bisa istirahat segera, besok jam 9 kita akan ada pertemuan. Persiapkan diri kalian. Istirahatlah.." ucapnya pada semua pegawai. Yang lain hanya mengangguk paham dan segera berjalan menuju kamar masing. Farheena pun juga sama, ia membawa tas dan beberapa barangnya dan mengikuti langkah keempat teman perempuannya. Sedangkan dari pihak kantor hanya terdapat 3 orang laki-laki yang ikut.

Farheena berusaha mengikuti teman kantornya. Namun, yang lain justru sudah mengambil kamar masing-masing. Mereka tidak memberikan kesempatan pada Farheena untuk bergabung.

"Uhm.. maaf ya Far, tapi sepertinya kasurnya tidak muat untuk kita bertiga, kamu bisa liat sendiri kan?" Ucap salah satu dari mereka. Farheena mengintip sebentar dan ya sepertinya jika digunakan untuk 3 orang akan sangat sempit. Farheena membuang nafas berat. Ia pasrah, dan kembali membawa gendongan tasnya menuju ruang tengah. Yang lain sudah berada di kamarnya masing-masing. Padahal hari itu cukup melelahkan baginya. Tapi justru tidak dapat istirahat dengan nyaman. Hingga matanya merasa sangat lelah dan membuatnya ingin terlelap. Lambat laun mata itu tak tertahankan. Dalam sekejap, matanya terpejam dan membawanya pada alam mimpi.

*****

Rasanya nyaman. Sangat nyaman. Semakin ku genggam semakin hangat. Semakin ku peluk semakin hangat dan hangat. Rasanya ingin terus begini dan terus berada di sini. Kutarik hingga kembali mendekat pada tubuh ringkihku. Tapi apa ini?! Kenapa sangat nyaman?? Pikir Farheena yang masih belum sadar dari tidurnya.

"Astaghfirullah, jam berapa ini???" Farheena terbangun dan mendapati dirinya terbaring di sebuah kamar dengan ranjang King Bed.

"A-Aku dimana ini??!"

"Di kamarku."

Farheena terkejut menatap keberadaan Shaquille di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Farheena terkejut menatap keberadaan Shaquille di depannya. Bagaimana mungkin aku bisa di sini? Bukankah tadi aku di- Pikiran Farheena buyar saat beberapa adegan ia pikirkan di dalam otaknya.

"Ka-Kamu yang-?"

"Aku yang menggendongmu ke sini," mata Valerie membulat mendengarnya. Berarti mimpiku yang seperti melayang tadi itu sebenarnya karena aku digendong olehnya?? What?!!! Farheena memukul kepalanya sendiri. Shaquille mengulas senyum melihat tingkah konyol Farheena memukul kepalanya sendiri.

"Tenang saja, kamu tidak terlalu berat, tapi cukup membuat lenganku kembali berotot," dengan cepat Farheena menutup wajahnya dengan selimut. Baginya itu sangat memalukan. Yang terdengar hanyalah tawa Shaquille yang melihat ekspresi Farheena yang malu-malu kucing.

Love Can't Be ForcedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang