"Ma, aku titip Zafir lagi ya hari ini. Aku masih ada urusan dengan Shaquille di kantor. Gapapa kan Ma?" Farheena tengah berada di rumah orang tuanya untuk kembali menitipkan putranya. Dengan berpakaian rapi dan elegan. Ia hendak pergi ke kantor suaminya. Pikirannya ikut berkecamuk memikirkan wanita ular yang menganggu rumah tangganya. Tanpa sepengetahuan Shaquille, ia pergi ke kantor Shaquille untuk melihat wanita ular itu.
Dengan menggunakan mobil mini coopernya. Ia menuju ke perusahaan Shaquille yang hanya berjarak 20 menit dark rumahnya. Farheena berjalan perlahan sembari memperhatikan situasi kantor yang terlihat baik-baik saja. Hingga ia menuju sebuah ruangan di mana ruangan itu adalah tempat di mana beberapa orang penting bertemu. Beberapa orang yang melihat kehadiran Farheena menunduk memberi hormat sedangkan Farheena hanya tersenyum manis. Lantas ia kembali berjalan mendekati pintu besar itu. Terlihat suaminya tengah berdiri membelakangi pintu.
Di sisi lain, terdapat 2 orang pria dan satu wanita di sana. Wanita itu berpenampilan fashionable. Tingginya juga hampir setinggi suaminya. Tubuhnya juga bagus dan rambut panjang yang tergerai. Sedangkan suaminya berdiri menghalangi perempuan itu dan di sampingnya terdapat mateo.
"Sebenarnya apa maumu Dara!" Tegas Shaquille menatap perempuan yang ada di hadapannya. Dara, benar dugaan Shaquille tentang perempuan itu. Ia kembali datang ke perusahaannya dan kembali mendesak Shaquille agar ia mau bekerja sama dengannya."Aku benar-benar membutuhkanmu. Kamu benar, perusahaan itu adalah milik mantan suamiku. Tapi aku melakukannya karena dia sudah menyakitiku. Dia melakukan kekerasan padamu sampai anak kami meninggal. Aku takut dan memilih pergi darinya dengan membawa beberapa asetnya. Aku ingin menjualnya dan membangun bisnisku sendiri. Aku yakin itu akan sangat mudah bagimu. Makanya aku pergi menemui. Tolong bantu aku Shaquille. Bukankah dulu kamu pernah menyukaiku dan aku yakin kamu masih memiliki perasaan itu padaku." Pungkasnya tanpa rasa bersalah. Mateo melempar senyum sinis mendengar ucapan ular itu.
"Maaf Dara. Tapi itu bukan urusanku. Lagipula apa aku bisa mempercayai seseorang sepertimu?"
"Aku tidak berbohong. Aku berani bersumpah. Lihat ini!" Ucapnya mendekati Shaquille dan sedikit membuka pakaian bagian atasnya. Terlihat seperti lebam keunguan di bagian punggungnya. Ia menyibak rambutnya dan kembali memperlihatkan tubuh bagian belakangnya. Shaquille sekilas melihatnya dan memandang ke arah lain seolah tidak ingin melihatnya. Begitupun dengan mateo yang juga melakukan hal yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Can't Be Forced
RomansaBagaimana jika Tuhan mempertemukanmu dengan banyak lelaki yang mampu menarik perhatian, kepada siapa hatimu jatuh? Bukankah cinta tidak bisa dipaksakan?