48. Permasalahan

3 0 0
                                    

Hari-hari berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari-hari berlalu. Shaquille, sebagai seorang CEO muda ternama, ia memiliki nama yang cukup banyak dikenal. Seperti hari ini, ia mendapatkan undangan dari beberapa event untuk menjadi motivator sekaligus pebisnis muda. Tentu saja hal tersebut membuatnya banyak yang ingin bekerja sama sekaligus berinvestasi.

Setelah menghadiri acara tersebut, Shaquille memperhatikan seseorang yang sedari awal tadi tak berhenti menatapnya. Seseorang yang ia kenal sejak lama. Namun Shaquille tak menggubrianya dan membiarkan orang tersebut. Sesaat kemudian, acara selesai. Shaquille hendak menuju ruang ganti/backstage nya. Namun seseorang menghadangnya dengan tangan yang menyilang di dadanya.

"Hai! " Sapanya.

"Hai." Jawab Shaquille datar.

"Kamu hebat banget tadi. Gak nyangka ya, kamu sekarang bisa sesukses ini. "

"Sedang apa kamu di sini?" Tanya Shaquille memotong pembicaraan wanita di hadapannya.

"Aku juga seorang pebisnis Shaquille. Aku punya beberapa bisnis. Bagaimana jika kita bekerja sama?" Tanyanya langsung.

"Maaf, aku tidak berbisnis di luar keahlianku." Shaquille hendak melanjutkan langkahnya. Namun wanita itu menghalanginya lagi.

"Bisnis kita sama. Aku juga memiliki bisnis desainer. Yah, meskipun bukan aku yang melakukannya, tapi aku pemiliknya. Bagaimana? Aku lihat semua brand milikmu banyak dilirik konsumen. Jadi aku ingin bekerja sama denganmu."

"Dara. Untuk saat ini aku sedang tidak menerima kerja sama apapun. Maaf." Shaquille berusaha lepas dari wanita tersebut yang tak lain adalah Dara, Sheila Dara, temannya dulu. Dara yang merasa Shaquille menjauhinya segera memikirkan ide liciknya. Saat Shaquille melewatinya ia hendak mengejarnya namun ia berpura-pura jatuh untuk mendapatkan perhatian Shaquille.

"Akh..!" Ringis Dara sembari memegangi kakinya. Shaquille yang mendengarnya menoleh, lalu ia kembali menghampiri Dara.

"Tidak apa-apa?" Tanya Shaquille yang masih berdiri dan hanya memperhatikan lawan jenis di depannya.

"Kakiku sepertinya terkilir." Ucapnya sembari menampilkan wajah kesakitan. Bukannya menolong, Shaquille justru memanggil seseorang yang tidak sengaja lewat saat itu.

"Mas! Bisa minta tolong, bawakan wanita ini ke ruang kesehatan. Kakinya terkilir. Saya sedang buru-buru. "

"Baik Pak. " Ucap salah satu panitia event tersebut.

"Cepat sembuh Dara." Ucap Shaquille lalu meninggalkan Dara dengan pria tersebut. Dara yang diperlakukan seperti itu kesal. Lantas ia langsung berdiri sendiri.

"Loh mbak, katanya kaki sakit? "

"Udah sembuh!!!" Dara langsung mengehentakkan kakinya kasar dan pergi begitu saja.

Di sisi lain, karena sudah jam makan siang dan istirahat. Shaquille tidak kembali ke kantor melainkan pulang ke rumah. Sesampainya di rumah Shaquille tidak menemukan istri dan anaknya. Lalu ia berjalan menuju kamarnya. Barulah ia melihat istrinya yang tengah mengganti pakaian putranya, Zafir.

Love Can't Be ForcedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang