Farheena yang kini sudah menjadi seorang Ibu lebih memilih menggunakan pakaian simpel dan tatanan rias yang juga sederhana. Yah walaupun sebenarnya selama ini ia memang selalu berpenampilan sederhana dan itulah yang membuat Shaquille selalu menyukainya. Farheena tetap dirinya sebelum dan sesudah menikah. Ia hanya merubah status dan tanggung jawabnya. Tapi tidak dengan sifat dan perilakunya yang tetap sama membuat semua orang di dekatnya merasa nyaman. Seperti halnya hari ini, keluarga Shaquille tengah berkunjung dengan formasi lengkap, termasuk kedatangan Kak Yasmine dan keluarganya.
"Jadi gimana nih menjadi orang tua baru?" Goda Kak Yasmine di sela-sela menikmati hidangan yang tersedia.
"Seru sih Kak."
"Benarkah? Apakah Shaquille ikut berperan dalam hal ini?"
"Sangat. Bahkan jika Zafir menangis di malam hari, dia akan membangunkan aku jika waktunya Zafir menyusu. Selebihnya dia akan menenangkan Zafir sendiri. Tapi dia sudah bisa memandikan Zafir dan memakaikan pakaiannya."
"Waahhh.. suami siaga dan ayah yang hebat." Pungkas Kak Yasmine. Sedangkan orang yang mereka bicarakan tengah sibuk menelpon kliennya tak jauh dari sana.
"Kaka seneng deh melihat kalian berdua. Kalian sama-sama saling melengkapi dan menyempurnakan satu sama lain. Semoga kalian terus bahagia ya."
"Aamiin... kakak juga ya..." Tak lama Shaquille bergabung bersama mereka semua dan melihat sang istri yang tengah menikmati makanannya sembari menggendong Zafir di tangannya.
"Biar aku yang gendong Zafir. Kamu makanlah dulu." Ucapnya mengambil alih jagoan kecilnya lalu menimangnya. Kak Yasmine yang melihat adik sepupunya benar menjadi sosok yang berbeda bahkan mungkin dapat dikategorikan suami idaman dan ayah yang sigap terpukau melihatnya. Begitupun dengan yang lainnya, termasuk Mama Meira dan kedua adik Shaquille yang juga tersenyum haru melihat Kakaknya menjadi seseorang yang peka dan hangat."Kakak sepertinya sangat menyayangi Kak Farheena dan Zafir ya Ma?"
"Sekarang Kakak menjadi orang yang hangat sekali."
"Ya, mungkin Farheena memang jodohnya dan separuh belahan jiwanya."
"Aku jadi pengen nangis deh Ma." Ucap Chacha memeluk mamanya disusul oleh Alvredo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Can't Be Forced
RomanceBagaimana jika Tuhan mempertemukanmu dengan banyak lelaki yang mampu menarik perhatian, kepada siapa hatimu jatuh? Bukankah cinta tidak bisa dipaksakan?