Setelah berlibur, keduanya pulang ke rumah orang tua Farheena terlebih dahulu karena beberapa pakaian masih tertinggal di sana. Sebelumnya, orangtua Farheena juga belum tahu bahwa Shaquille sudah membangun sebuah rumah yang tak jauh dari rumahnya. Keduanya sepakat untuk memberitahu setelah pulang honeymoon. Keduanya juga masih harus mempersiapkan rumah mereka dan membersihkannya sebelum benar-benar ditinggali.
"Kamu tuh kok bisa dapet tanah di sini?" Tanya Farheena sembari menata beberapa barang di rumah baru mereka.
"Entah, saat itu aku dengar ada orang jual tanah dan butuh biaya untuk sekolah anaknya. Jadi aku beli dan pas banget aku lihat desain rumah yang kamu buat. Akhirnya aku membangunnya." Ucapnya santai.
"Kenapa kamu seyakin itu bikin rumah ini untuk aku?"
"Entahlah.... Aku hanya merasa saat itu aku bisa memilikimu. Ternyata Allah kabulkan." Ucapnya sembari memeluk Farheena dari belakang.
"Dasar.." keduanya pun kembali menata barang-barang sembari membeli beberapa barang yang dirasa kurang. Barulah setelah 1 Minggu berlalu dari pernikahan keduanya, mereka mengadakan syukuran atas rumah dua lantai yang cukup mewah dan nyaman. Beberapa keluarga hadir dan takjub melihat desain dan bentuk rumah tersebut yang cukup mewah di kalangan rumah lainnya.
"Wah... Megah banget."
"Ini pakek desain?" Tanya satu persatu Anggo keluarga Farheena.
"Sebenarnya desain awal itu Farheena yang buat. Lalu aku konsultasi dengan seorang arsitek dan mengubah sedikit denah agar lebih privasi saja." Yang lain mengangguk paham sembari melihat rumah tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Can't Be Forced
RomanceBagaimana jika Tuhan mempertemukanmu dengan banyak lelaki yang mampu menarik perhatian, kepada siapa hatimu jatuh? Bukankah cinta tidak bisa dipaksakan?