⋆ lebih baik menjauhi daripada terlibat ⋆
__________Adrian duduk di ruang tamu sambil mengamati apa saja yang berada di sana. Foto-foto dan lukisan tergantung di dinding, pernak-pernik yang sederhana namun terkesan elegan.
Adrian tersenyum mengamati lukisan yang tampak abstrak, sepertinya buatan sendiri. Ia berjalan mendekat, menelusuri setiap detail lukisan itu.
Netranya berhenti di pojok kanan bawah, Adrian menemukan tanda tangan huruf S yang dibuat seperti kupu-kupu. Sheryl? Pikirnya.
"Adrian, duduk dulu."
Ana datang dengan membawa nampan berisi es limun segar.
"Tante panggilin Ella nya sekalian ya. Maaf tadi nggak sempat manggil, kelupaan," ucap Ana sambil tersenyum ramah.
Adrian menoleh, mengangguk senang. "Iya tan."
Adrian berjalan kembali ke sofa yang seperti kursi itu, ia duduk sambil meminum es limun nya. "Enak..."
"Nyokap gue ngajak lo masuk?" Tanya Sheryl tiba-tiba ketika baru sampai di ruang tamu, ia duduk di samping Adrian.
Adrian mengangguk. "Iya," lalu menoleh, "Ryl, nyokap lo masih muda?"
Kening Sheryl mengernyit mendengarnya, ia menoleh untuk melihat wajah Adrian.
"Hah? Nyokap gue udah kepala 4 tahun tahun kemaren sih, why?"
Adrian tertegun, ternyata Ana sudah menginjak kepala 4. Namun tetap saja masih seperti umur 25 an.
"Udah ah, lo pulang sana. Gue mau tidur. Habisin minum lo, terus cabut."
Adrian menghela napasnya, kemudian ia meneguk habis es limun nya.
"Lo belum makan siang kan?"
"Ntar gue bisa makan sendiri."
"Nggak. Gue ajak lo keluar makan."
"Lo masih make seragam sekolah."
"Pake baju ayah aja nih. Masih cakep kok." Keduanya kompak menoleh ke arah suara. Itu adalah ayahnya Sheryl, Abelano.
Abel berjalan mendekat sambil memperlihatkan kemeja kotak-kotak berwarna biru dan hitam pada Sheryl dan Adrian.
Adrian tersenyum, "Boleh nih om?"
Abel mengangguk tanpa ragu.
Adrian menatap Sheryl, tersenyum penuh kemenangan. Ia mengganti bajunya di dalam kamar mandi.
Sheryl hanya bisa pasrah ketika ayahnya itu sudah menyuruhnya. Sheryl mengambil kardigan abu yang sering ia pakai ketika keluar rumah, lalu menguncir rambutnya.
🍁
Pagi ini Sheryl berangkat ke sekolah di antar oleh ayahnya seperti biasa. Sebenarnya kemarin Adrian menawarinya untuk berangkat bersama, tetapi Sheryl menolak dengan keras.
Saat Sheryl sedang berjalan menuju ke kelasnya, ia dihadang oleh beberapa kakak kelas laki-laki, padahal kelasnya masih berjarak empat kelas lagi.
Salah satunya bersiul, "Mau kemana nih, cantiiik?"
"Maaf, saya mau ke kelas," jawab Sheryl tanpa menatap mereka.
"Liat kesini dong," ucap salah satunya lagi sambil menarik dagu Sheryl.
Dengan refleks Sheryl yang bagus, ia langsung menepis tangan kakak kelas itu, "Maaf, saya tidak ada waktu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bagian Pertama
Ficção Adolescente( PLAGIATOR DILARANG MENDEKAT!!! ) Sheryl Raquella Anastasia Florence. Ia adalah anak SMA biasa, sampai ia mengenal Adrian. Adrian telah mengubah hidup Sheryl secara drastis. Sebenarnya Sheryl mempunyai satu permintaan saat ia masuk SMA, "Gue mau hi...