⋆ izinkan aku menjadi payungmu yang kokoh, yang mampu melindungimu dari derasnya hujan dan dahsyatnya badai. ⋆
__________Jumat pagi ini terasa dingin, langit tak mengizinkan sang surya untuk memancarkan sinarnya di kota Semarang.
Sheryl mendongak ke atas langit, ia melihat awan berwarna hitam pekat dari balkon depan kelasnya, takut. Itulah yang ada di dalam benak Sheryl. Ia takut akan terjadi badai hari ini.
Ponsel Sheryl berbunyi, menandakan ada pesan masuk. Ia membuka kunci ponselnya dengan menekan angka angka.
Ayah Badut:
Ayah nggak jemput.Sheryl menghela napasnya setelah membaca pesan singkat yang dikirimkan oleh ayahnya itu. Lalu, ia harus memesan taksi online? Ia hanya membawa uang pas-pasan untuk sarapan dan makan siang hari ini.
Sheryl menghela napasnya pelan kemudian berbalik badan, ia melihat beberapa siswa sedang menatap dirinya di tangga. Namun tak lama setelah Sheryl melihat mereka, mereka langsung bergegas pergi.
Ini tak biasa. Sheryl bertanya-tanya, kenapa mereka menghindar seperti itu? Apakah ia menyeramkan? Tentu tidak. Ia kan cantik. Lalu, kenapa mereka langsur kabur begitu Sheryl menatap mereka? Malu kah? Padahal biasanya mereka akan tersenyum kegirangan dan menggoda Sheryl, tapi ini tidak.
Tak sengaja mata Sheryl menatap sosok Adrian yang muncul dan sedang berjalan menuruni tangga.. sendirian.
Adrian menghampiri Sheryl yang tengah berdiri di depan tangga yang terhimpit oleh kelas XI D dan XI E. Ia melihat Sheryl juga sedang menatapnya.
"Hai," sapa Adrian terlebih dahulu.
Sheryl tersenyum, canggung. Ia tak tahu harus merespon apa. Ia merasa tak enak dan malu, bahkan saat ini Adrian sudah berhenti tepat di depannya. Mereka hanya bertatapan untuk beberapa saat, sampai Adrian membuka suaranya lagi.
"Mendung ya?" Tanyanya masih menatap Sheryl.
Sheryl mengangguk, ia sudah kikuk sekarang. Rasanya sangat canggung dan.. tak nyaman. Sheryl sendiri jarang merasa seperti ini, tanpa sadar ia meremas ujung roknya.
"Lo mau kemana?" Tanya Sheryl pada akhirnya.
"Nyari lo."
Mata Sheryl sedikit melotot karena terkejut, Adrian mencarinya? Untuk apa?
Seolah mengerti isi kepala Sheryl, Adrian menyambung kalimatnya. "Gue mau ngajak lo nonton nanti malem."
Bug.
Mereka berdua menoleh, seperti ada suara barang terjatuh dari dekat tangga atas, namun tak terlihat siapapun.
"Gue–"
"Gue pesenin ruang privat."
"Berdua doang?"
Adrian mengangguk dengan enteng.
"Gue mau kalo temen-temen gue boleh ikut."
Adrian sedikit kecewa karena awalnya ia hanya ingin menonton film berdua dengan Sheryl saja. Tapi, yasudahlah. Daripada ajakannya ditolak, ini lebih baik.
Adrian dengan berat hati menganggukkan kepalanya. Sedetik kemudian bel masuk berbunyi, Sheryl berpamitan pada Adrian untuk masuk ke dalam kelasnya.
Adrian berbalik badan, "Keluar lo."
Seorang cowok muncul dari tangga atas, ia membungkuk, memungut buku yang tadi terjatuh dan kemudian berjalan mendekati Adrian dengan wajah nyengirnya.
"Lo denger kan? Ikut gue nanti malem."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bagian Pertama
Teen Fiction( PLAGIATOR DILARANG MENDEKAT!!! ) Sheryl Raquella Anastasia Florence. Ia adalah anak SMA biasa, sampai ia mengenal Adrian. Adrian telah mengubah hidup Sheryl secara drastis. Sebenarnya Sheryl mempunyai satu permintaan saat ia masuk SMA, "Gue mau hi...