16 ♢ FRIEND-R

33 10 178
                                    

lucu, hatiku menginginkanmu untuk menjadi pasanganku. Namun entah kenapa aku senang saat kau menganggapku sebagai temanmu. ⋆
__________

Sore hari ini sangat cerah, termasuk bagi cewek berambut cokelat muda pecinta novel yang saat ini sedang memilih beberapa novel untuk ia beli.

Novel di rumahnya telah usai ia baca semua, dan sekarang adalah waktunya menambah koleksi novel.

Sheryl berhenti di jajaran novel bergenre romance. Untuk apa ia kesini? Bukankah seharusnya ia pergi ke bagian genre action? Tapi... Tidak ada salahnya untuk mencoba hal baru.

Sheryl memantapkan hatinya untuk mencari sebuah novel di jajaran genre romance ini. Hanya satu saja, ia akan membelinya.

Setelah sekitar sepuluh menit ia berkeliling, ada satu buku yang menarik perhatiannya.

Saat hendak mengambilnya, tangannya bertemu dengan tangan seorang cowok. Sheryl menoleh, ia tersentak.

"H-hai," sapa cowok itu kikuk sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Hai juga."

"Lo... Di sini?" tanya cowok itu cengo.

Hei, kalau Sheryl tidak disini, lalu kenapa ia melihatnya berada di sini? Di depan matanya? Apakah tubuh Sheryl adalah sebuah monitor??

Sheryl mengerutkan keningnya, sejurus kemudian terkekeh. Ia tak menggubris pertanyaannya, melainkan balik bertanya. "Lo suka baca novel?"

"Nggak juga, cuma lewat terus penasaran."

Sheryl menganggukkan kepalanya paham. "Mau bareng?"

"Boleh?"

"Kenapa nggak?"

Akhirnya mereka berdua pun mengambil dua buah buku yang sama dan memasukkannya ke keranjang belanja, kemudian mereka beralih menelusuri jajaran novel bergenre action.

"Lo suka genre action?"

"Iya. Kalo lo suka genre romance?"

Cowok itu menghentikan langkahnya, ia terdiam, melamun.

"Al?"

Kesadaran Malvin pun kembali setelah mendengar suara Sheryl. "Gue baru pertama ini beli novel."

"Wow.. terus, apa alasan lo buat milih genre romance?" Mereka berjalan kembali dengan perlahan.

Malvin jadi kikuk sendiri karena pertanyaan dari Sheryl yang entah harus ia jawab apa. Sebenarnya ia hanya penasaran dengan yang namanya novel, dan ia juga penasaran tentang apa itu romansa. Karena itulah ia berada di sini sekarang.

"Asal aja," jawab Malvin sekenanya.

Sheryl terlihat heran, namun ia mengangguk. "Coba lo pilih satu novel action buat gue."

"Hah?"

"Perlu gue ulang?"

"Ng-nggak... Tapi kenapa?"

"Gue bingung mau pilih yang mana." Sheryl melangkahkan kakinya sedikit lebar, kemudian berhenti dan berbalik menghadap Malvin.

"Gue cari bagian sana, lo sini ya. Kalo udah dapet, lo samperin gue."

Malvin hanya mematung sampai Sheryl tidak terlihat lagi di belokan depannya. Ia mengerjap, memilih cerita untuk Sheryl baca?

Apakah Sheryl akan suka dengan pilihannya? Bagaimana kalau tidak suka? Kan ini kali pertamanya mengenal apa itu novel. Apa benar tak apa jika ia memilihkan Sheryl novel?

Bagian PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang