11 ♢ BLACK DIAMOND

30 9 33
                                    

jadilah seperti berlian hitam, sesuatu yang tak dapat ditembus oleh cahaya sekalipun. ⋆
__________

Motor biru tua berhenti di depan rumah tua di dalam hutan, itu adalah markasnya.

Saat cowok berseragam SMA itu turun dan melepas helmnya, ia disambut oleh anggota geng nya. Namun dirinya tidak menggubris sapaan-sapaan itu.

Ia melempar tas yang digendongnya ke sembarang arah, salah satu dari mereka mengambilnya. Ia duduk di kursi kayu panjang yang berada di luar markas, ia menatap lurus ke depan dengan mata tajam.

"Ada yang kesini?"

Melihat ketua mereka yang sepertinya sedang dalam mood buruk, tentu mereka tidak berani angkat suara. Meskipun pemimpin mereka lebih muda dari mereka semua, namun tetap saja aura nya lebih besar dan menakutkan.

"Tidak ada, Tuan Muda."

Semua mata beralih menatap cowok yang menjawab pertanyaan pemimpin mereka, mereka sedikit lega karena ia datang.

Ialah tangan kanannya, Ragasuci Bayu Prawiraharja. Ia selisih lima tahun lebih tua dari sang ketua.

Jika ditanya, ia siapanya Galih? Tentu jawabannya adalah kakaknya.

Bayu mendapat laporan dari salah satu anggota mereka bahwa ketuanya sedang dalam mood yang buruk. Maka, dengan segera Bayu keluar dari dalam dan menghampiri sang ketua.

Bayu yang baru keluar lalu mendengar sebuah pertanyaan dari suara sang ketuanya itu langsung ia jawab.

Bayu memanglah pribadi yang sedikit pendiam, sopan, dan formal. Namun, itu hanya kepada seseorang yang ia hormati. Terkecuali untuk yang pendiam, karena ia jadi pendiam hanya di waktu khusus. Terkadang, ia juga bisa tengil.

"Cari!"

Beberapa anggota terkejut dan membelalak mendengar perintah itu. Apa? Cari? Yang benar saja. Tetapi sejurus kemudian mereka semua tersenyum. Akhirnya mereka bisa bebas meluapkan emosi mereka masing-masing.

"Pake nama gue."

Bayu sebenarnya ingin sekali bertanya, kenapa memakai namanya sendiri? Apakah dia ingin bermain sendirian? Namun ia tidak berani.

"Baik, Tuan Muda," ia menoleh ke belakang, namun yang dicarinya tidak ada, akhirnya ia berangkat sendiri.

Satu anggota yang baru datang dan memang blak-blakan, mengeluarkan pertanyaannya, "Kenapa nggak make nama Black Diamond, Dri? Lo mau maen-maen sendiri?"

Bulu kuduk para anggota Black Diamond berdiri. mereka hampir tidak bisa bernapas ketika pernyataan itu terlontar. Sang ketua melirik tajam. Mereka tidak berani bergerak barang sedikitpun.

Melihat Adrian diam saja, Galih mendesah. "Iya dah, terserah lo."

Galih berbalik, membisikkan sesuatu pada salah satu anggota lalu ia duduk di sisi yang jauh dari Adrian. Ia tahu jika Adrian mengamuk, maka ia tidak akan bisa menghadapinya.

Galih tidak menyangka kalau Adrian akan pindah ke sekolahnya setelah pindah dari Jakarta ke Semarang, terlebih lagi jatuh cinta pada adik kelasnya.

Maklum saja, selama ini Adrian berpacaran jika ia mau, lalu akan ia tinggalkan jika sudah tidak ingin.

Pernah tiga kali Adrian berpacaran dengan cewek sekolahnya dulu hanya selama dua menit. Entah apa yang dipikirkannya.

Yang paling tak terduga adalah... Ternyata setelah diajari oleh Bayulah, Adrian mahir menjadi play boy. Bahkan yang mengajari saja kalah.

Bagian PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang