02 ♢ STARE

47 16 51
                                    

tatapan matamu sungguh tidak biasa. Apakah dunia seperti itu sungguh nyata?
__________

Jam pelajaran telah dimulai sejak dua jam yang lalu, tetapi Sheryl masih saja melamun dan berkutat dengan pikirannya sedari tadi.

Adrian. Sheryl terbayang-bayang oleh mata Adrian, ia sama sekali tidak bisa fokus pada pelajarannya kali ini, menyebalkan sekali rasanya.

Padahal Adrian adalah orang asing yang baru saja ia temui, tapi kenapa malah Adrian yang mengganggu pikirannya? Tidak sopan.

Guru yang sedang mengajar di depan kelas membereskan barang-barang yang ia bawa lalu memeluknya dan mengucapkan salam, jam pelajaran yang beliau ampu sudah habis.

Sheryl menghela napasnya ketika melihat guru itu menghilang setelah melewati pintu kelas. Masih tersisa sekitar satu jam sebelum istirahat kedua.

Ia membuka ponselnya dan melihat pesan masuk dari nomor yang tidak ia kenal, mungkin itu adalah guru yang seharusnya mengajar di jam ini.

+62 887-XXXX-XXX:
Sheryl, tolong tugas yang ibu kasih
di share ke grup kelasmu.
Bu guru akan mengajar setelah jam
istirahat kedua.

+62 887-XXXX-XXX:
Pastikan saat ibu datang tugasnya
sudah selesai, atau akan ada
hukumannya.

Tidak mood. Itulah yang sedang dirasakan Sheryl saat ini. Tanpa membalas pesan dari gurunya, ia meneruskan pesan langsung ke grup kelasnya dan berusaha mengerjakan tugas yang diberikan.

“Woy!”

Sheryl menoleh ke samping dan mendapati Joy yang menatapnya dengan kesal, “Lo tadi kenapa ninggalin gue sama Vilia di kantin?”

“Keburu laper,” jawab Sheryl seadanya.

“Yaelah jahat banget lo, Ryl” gerutu Joy.

“Udah deh, Joy. Mending ayo kita ngerjain nih tugas bareng-bareng, biar cepet kelar,” serobot Vilia menengahi.

“Yaudah iya,” lesu Joy.

Mereka bertiga menyelesaikan tugas yang diberikan tepat lima belas menit sebelum bel tanda istirahat kedua berbunyi. Mereka menghela napas kompak.

Beberapa saat mereka bercakap-cakap, setelah terdengar sorakan senang dari anak-anak kelas mereka, itu pertanda dari "akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu telah tiba".

Waktu dimana mereka bisa beristirahat dengan tenang tanpa harus memikirkan pelajaran. Waktu dimana mereka bisa berbicara bebas, membicarakan banyak hal dengan teman-teman mereka.

“Kantin nggak?” tanya Joy bersemangat.

“Ayo. Gue laper,” sahut Sheryl.

“Udah laper aja lo!” seru Joy mengejek.

Shut up.”

Mereka bertiga kemudian membereskan barang-barang mereka yang berantakan di atas meja lalu berjalan menuju kantin.

Di dalam kelas, di luar kelas, maupun di kantin, tepatnya di semua tempat SMA Semarang 04 tidak ada yang tidak pernah memperhatikan Sheryl.

Bagian PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang