Friska duduk bersandar ke sofa, mata bulat itu terpejam erat hingga mengerutkan kening mulusnya. Kepala si gadis manusia terasa berdenyut, Friska merasa kedinginan sementara pendingin di kamar sejak tadi tidak dihidupkan.
Prang!
Duk!
Tiba-tiba angin berhembus di dalam kamar itu, entah dari mana datangnya. Beberapa barang yang ada diatas meja belajar juga di dinding terjatuh, Friska meringis memegangi kepala. Ini sakit sekali. Kenapa dengannya? Kalung yang terpasang di leher jenjang Friska bersinar.
"Sayang?"
"Huh?" Si gadis mengerjap kaget.
Di depannya saat ini, ada sosok Joanna yang membuat Friska menyatukan alis. Kepalanya masih berdenyut nyeri, dengan susah payah Friska berdiri dari duduknya. Joanna tersenyum manis sambil merentangkan kedua tangan seolah menyuruh Friska memeluknya, Friska melangkah perlahan dengan wajah bingung.
Sret
"Akh!"
Friska tersentak kaget, tangan yang semula hendak memeluknya kini malah mencekik leher Friska dengan kuat. Senyuman manis tadi berubah menjadi seringai, Joanna menatap tajam Friska yang terbatuk-batuk sambil berusaha melepaskan cekikan kuat tersebut.
"Kau anak durhaka! Aku mengandung dan melahirkan-mu dengan penuh rintangan tapi kau malah memilih untuk mengabaikanku?! Anak tidak tahu diri! Aku menyesal telah melahirkanmu! Akan kubunuh kau!"
Nafas si gadis mulai terputus-putus akibat cekikan Joanna, Friska diam dan pasrah jika memang hidupnya harus berakhir ditangan ibu kandungnya sendiri. Mata bulat itu mulai berkaca-kaca.
"Maaf.. kan aku.. mom.. m-mommy.." lirih Friska sebelum menutup mata dan terkulai lemas tak sadarkan diri.
"Hah!"
Mata yang semula tertutup rapat kini terbuka lebar, Friska melihat kanan-kiri dengan keringat yang membanjiri kening juga lehernya. Dia di atas ranjang, tak ada Joanna dan kamarnya tidak berantakan. Mimpi? Apa yang tadi itu hanya sebuah mimpi? Kenapa terasa begitu nyata? Apa Joanna benar-benar marah pada Friska? Perasaan si manusia tak karuan, jantungnya berdegup sangat cepat seperti baru berlarian jauh. Nafasnya tak beraturan, mata bulat itu melihat kesana-kemari seakan takut pada sekelilingnya.
Tes
Airmata Friska terjatuh dan membasahi pipi chubby itu, ia memeluk kedua lutut dengan wajah gelisah diselimuti ketakutan mendalam. Friska takut, takut kalau Joanna akan melakukan apa yang baru saja Friska mimpikan. Apa mungkin Joanna akan membunuh anaknya sendiri? Friska tidak tenang. Khawatir, cemas, takut dan rasa tak nyaman menghantui si gadis.
"Someone please.. help.." Friska menenggelamkan wajah di antara kedua lutut setelah bergumam lirih.
🍷🍷🍷
Si tampan yang tengah memandangi sang dewi malam terusik, sebuah gelombang rasa yang disebut gelisah menghampirinya.
"Friska.." gumam Madava.
Wussh
Madava melesat pergi dari rumah, Marcello mendengus tak sengaja melihat si bungsu melewati ruang depan dimana dia berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] HALF OF ME
Vampire"You are my other half, Eve, you are half of me" -Madava . . . Starring by : Lee Jeno - Yoo Karina - Park Xiyeon