Side Story : Aethelred and Airlene

1.2K 63 14
                                    

25 years ago..

Hugo adalah seorang pria yang menyukai kesendirian, ia mandiri dan pemberani. Ia juga menyukai hal mitos. Pertemuan pertama-nya dan Joanna sangat tidak terduga, ia yang baru menyelesaikan tugas di kampus hingga hari berganti malam bertemu dengan sosok cantik Joanna. Hugo itu tak kenal takut, sekalipun mata merah Joanna bersinar di kegelapan.

"Bagaimana kau bisa ada disini?" Hugo bertanya, ia masih berusaha untuk mendekati Joanna.

"Menjauh dariku, manusia!" Desis Joanna.

Kenapa Joanna tidak melesat pergi? Saat ini Joanna tengah dalam kondisi tak baik, si vampir baru saja di serang oleh sekelompok manusia serigala dan kehadiran Hugo membuat Joanna selamat. Dengan kata lain, Hugo telah menyelamatkan Joanna dari ambang kematian.

"Kau terluka, biarkan aku mengobati-mu"

"Go away!" Usir Joanna, ia menggeram.

"No" Hugo yang keras kepala langsung meraih lengan dingin Joanna, ada beberapa luka di lengan putih itu.

"Sakit.." ringis Joanna ketika Hugo tak sengaja menyentuh luka-nya.

"I'm sorry, come on" sesal Hugo.

Si pria menuntun Joanna melangkah menuju ke rumah-nya, Hugo tinggal sendirian sejak remaja karena orang tua-nya telah tiada ketika ia duduk di sekolah menengah pertama. Joanna duduk di sofa, Hugo berada di samping vampir cantik itu dengan kotak P3K di tangan. Joanna menyatukan alis, apa manusia ini tak tahu kalau Joanna bisa menyembuhkan diri dengan sendirinya? Apa ia juga tak takut padanya yang merupakan seorang vampir?

"Aku bisa mengobati diriku sendiri, aku seorang vampir" Joanna bersuara, Hugo menoleh.

"Really?" Alis Hugo terangkat.

"Hm"

Hugo memperhatikan luka-luka di kulit putih pucat itu, perlahan namun pasti luka itu mengering dan menutup dengan sendirinya. Hugo takjub, Joanna menghela nafas. Ia lapar dan menoleh pada Hugo yang setia dengan tatapan takjub itu, Joanna menelan saliva dengan berat. Manik merah itu melirik leher Hugo penuh minat, gejolak ingin menggigit juga menghisap darah pria itu hadir begitu besar di diri Joanna.

"Kenapa?" Hugo bersuara membuat fokus Joanna buyar.

"Nothing" sahut-nya menggeleng.

"Kau lapar ya?" Hugo bertanya, Joanna menekan kedua bibir.

"Ya" gumam vampir itu.

"Kau mau darahku?" Hugo kembali bertanya, Joanna menatap wajah rupawan itu dengan sorot tajam.

"Bite me, it's okay" Hugo berujar santai.

"Kau gila?" Desis Joanna, apa-apaan manusia ini?

"Kau lapar, aku tak bisa memberikan seseorang untuk bisa kau hisap darahnya. Just take my blood, i'm fine with that" Hugo mengangkat bahu.

Joanna memicingkan mata merah itu, Hugo tak terlihat bercanda namun apa iya dia dengan suka rela menyerahkan diri pada seorang vampir yang baru ia temui? Dan kenapa juga Hugo tak kaget mengetahui kalau Joanna adalah seorang vampir? Pria ini sepertinya mengetahui banyak hal tentang dunia selain dunia manusia.

"Kau ingin mati?" Tanya Joanna.

"Tidak, aku ijinkan kau mengambil darahku namun jangan bunuh aku. Deal?" Hugo menjawab dengan nada santai.

"Manusia gila" heran Joanna.

Mulai dari pertemuan aneh itu, Joanna-Hugo menjadi dekat dan Hugo tak malu mengakui kalau dia menyukai si vampir. Joanna mencibir kesal, ia selalu dibuat kesal oleh tingkah tak masuk akal Hugo. Mulai dari meminta di gigit, minta di ajari melesat hingga hampir belajar meminum darah sementara dia adalah manusia normal. Hingga hari dimana Hugo mengungkapkan kalau dia ingin menjadi bagian dari dunia Joanna, barulah si vampir sadar. Hugo tak bercanda, pria itu serius dan Joanna mengabulkan keinginan tersebut dengan syarat mereka harus menikah. Hugo senang, tentu saja dia mau. Joanna tersenyum, ia membawa Hugo menemui keluarga angkat-nya yakni keluarga Nathanael dan Willows ketika mereka belum memiliki anak-anak.

[✔️] HALF OF METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang