15. I'm Watching You

1.3K 198 7
                                    

Friska tidak tidur, ia melangkah mengitari sekitar rumah besar itu dalam diam sambil melihat sekeliling.

"Kenapa kau tidak tidur?" Suara berat itu membuat Friska menoleh, Marcello menaikkan alis menatap raut santai si gadis.

"Memangnya kenapa jika aku tidak tidur?" Friska menaikkan sebelah alis.

"Kau manusia, manusia butuh tidur" ujar Marcello mendekat.

"Aku akan tidur jika aku ingin tidur" sahut Friska kembali melangkah.

"Seriously? Kenapa kau mirip dengan kami yang hanya tidur jika ingin?" Bingung Marcello mengikuti langkah si manusia.

"I don't know" Friska menggeleng.

Marcello menarik sudut bibir, manusia yang satu ini memang bukan manusia sembarangan. Pantas saja jika mengingat siapa orang tua kandungnya, dia putri dari Hugo-Joanna.

"Kau punya kekuatan yang sama denganku, mau belajar untuk bisa mengendalikannya?" Tawar Marcello.

"Kau mau mengajariku?" Tanya Friska menghentikan langkah.

"Jika kau mau" jawab Marcello.

"Aku mau, kapan?" Sahut Friska terlihat antusias.

"Sekarang jika kau mau, berhubung para mommy dan daddy sedang pergi" ujar si putra kedua Nathanael.

"Ayo!" Friska mengangguk semangat.

"Ikut aku" Marcello melangkah duluan disusul Friska menuju ke halaman belakang rumah yang gelap.

"Kau tidak takut gelap, bukan?" Tanya Marcello.

"Tidak" Friska menggeleng.

"Perhatikan aku dan lakukan persis seperti yang aku lakukan"

Marcello berdiri sedikit jauh dari Friska, ia mengangkat tangannya ke udara yang membuat percikan kilat terlihat dari jari-jari panjang si vampir. Friska memperhatikan dengan seksama, Marcello mengarahkan tangan ke tanah dan sambaran kilat petir membuat tanah itu terbakar cukup besar. Ia mengisyaratkan Friska untuk memulai.

"Slowly, jika terburu-buru maka kekuatanmu bisa membahayakan dirimu sendiri" peringat Marcello.

Friska mengangguk mulai menggerakkan jari lentiknya, sama persis seperti yang Marcello lakukan dan hasilnya tak berbeda jauh. Tanah yang ada di depannya ikut terbakar, Friska menoleh pada Marcello yang mengangguk seakan mengatakan kalau itu sudah benar. Friska senang, ia menatap kedua tangannya sendiri. Si gadis tiba-tiba berbalik dan menatap ke arah rumah, di lantai 2 ada sepasang vampir yang melihat ke arahnya juga Marcello.

"Astaga, selalu saja mereka" Marcello mendengus.

"Apa mereka berdua selalu mengawasi semua orang?" Tanya Friska.

"No, Madava bukan tipe yang ingin tahu tentang siapapun namun jika rasa penasarannya muncul maka tak ada yang bisa menghentikannya, Claudya juga bukan tipe yang suka mencampuri urusan orang kecuali sosok itu mengusiknya duluan" jawab Marcello.

"He is your brother?" Gumam Friska.

Marcello mengangguk, Friska melirik sekilas ke arah Madava-Claudya dari bawah sana dan memicingkan mata ketika retina Claudya menyala untuk beberapa detik. Apa yang vampir itu lakukan? Friska mendengus saat Madava ditarik masuk ke dalam rumah oleh Claudya, apa mereka punya hubungan khusus?

[✔️] HALF OF METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang