21. She Change My Mind

1.2K 160 82
                                    

Jarell tak sengaja berpas-pasan dengan Laura di teras rumah, keduanya saling tatap untuk beberapa saat namun Laura segera memutuskan kontak mata mereka dan berlalu. Jarell menyusulnya dan meraih lengan si gadis.

"Kenapa kau menghindariku?" Tanya Jarell.

"Menghindarimu? Apa yang kau katakan itu, Jarell?" Bingung Laura berusaha melepaskan genggaman Jarell dari lengannya.

"Aku tahu kau sengaja menghindar, why? Apa kau membenciku atau apa?" Jarell meraih lengan Laura yang satunya membuat si gadis berhadapan langsung dengan si sulung Stefanus.

"N-No.. untuk apa aku menghindarimu? Kau jangan mengada-ada" Laura menggeleng dan berusaha tak menatap sosok di depannya.

"Laura, what happend to you? Ketika pertama kali kau datang ke rumah ini, kau bersikap ramah padaku dan kini kau menjaga jarak denganku.. tell me what's wrong" Jarell berujar serius.

Laura diam, tak berniat untuk menyahuti ucapan Jarell dan itu membuat Jarell menghela nafas berat. Dia tak mungkin juga memaksa Laura untuk bersuara jika dia tak ingin, Jarell merasakan kejanggalan dari sikap Laura. Dia ramah pada awalnya namun belakangan ini si gadis seolah menjauhinya, alasannya? Itu yang tengah Jarell cari namun dia tak menemukan alasan tersebut dan satu-satunya cara adalah bertanya langsung.

"Laura, aku tidak ingin memaksamu untuk berbicara tapi bisakah kau tidak bersikap seperti ini? Please? Just tell me if i just make a something that you don't like, can you?" Jarell berujar lembut.

Laura menatap Jarell, si vampir laki-laki menyunggingkan senyuman tampan membuat Laura kembali mengalihkan pandangan.

"Bisa lepaskan tanganmu?" Gumam Laura.

"Aku akan lepaskan jika kau mau berjanji, katakan padaku jika ada hal yang aku lakukan tapi tidak kau sukai.. bisa?" Sahut Jarell.

"Bisa" Laura mengangguk.

"Thank you" Jarell melepaskan tangannya dari Laura, si gadis segera melesat pergi dari sana.

🍷🍷🍷

Claudya tak mengerti apa yang terjadi, semakin hari Jared dan Madava semakin tidak akur entah karena apa, tak ada yang tahu selain diri mereka sendiri. Malam ini Joana mendatangi kediaman Nathanael seorang diri, melihat kedatangan ibunda dari sosok Friska membuat Claudya berdecak. Kenapa gadis manusia itu harus memiliki ikatan dengan keluarga ini? Ada rasa tak senang di benak Claudya ketika melihat Friska tempo hari, bagaimana si gadis dari bangsa manusia mampu membuat seorang Alterio Madava Nathanael yang begitu membenci manusia malah membela pihak yang dia benci. Hebat.

Claudya akui Friska berhasil membuat rasa benci Madava pada manusia menghilang dan itulah sebab utama kenapa Claudya sangat tidak senang dengan kehadiran sosok Friska. Dan yang lebih membuatnya terheran-heran adalah Jared, si putra kedua keluarga Stefanus alias kakak kedua dari Claudya itu bahkan tampak menyambut kedatangan Joana. Satu hal yang harus kalian ingat. Jared tidak suka beramah-tamah dengan siapapun! Lalu apa yang ada di depan mata Claudya saat ini? Kakak-nya itu tengah mengobrol ria dengan Joana juga Marcello, sosok yang sama-sama tak suka bersosialisasi.

Claudya ingat betul malam itu, di tengah malam ketika ia dan Madava melihat Marcello berdua dengan Friska dihalaman belakang dari balkon kamar. Keduanya tampak akrab bahkan Marcello yang notabe-nya tak senang berbasa-basi malah dengan suka cita mengajari Friska untuk mengendalikan kekuatan yang si manusia miliki. Membingungkan? Sangat. Aneh? Sangat amat.

"Apa dia akan tinggal disini, aunty?" Tanya Marcello.

Joanna menyunggingkan senyuman tipis, ia menghela nafas pelan sebelum menjawab pertanyaan dari Marcello yang membuatnya sedikit tak tenang.

[✔️] HALF OF METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang