22. The Triangle Love

1.1K 137 25
                                    

Yasmine tahu tentang perasaan Marcello yang menyukai Gaby, sekuat apapun Yasmine berusaha untuk menarik perhatian si putra kedua keluarga Nathanael itu hanya berakhir sia-sia sebab Marcello tak akan melihatnya ada. Marcello tak pernah menganggap Yasmine ada lagi sejak kejadian beberapa tahun lalu, kejadian yang membuat kandas hubungan Marcello-Gaby.

Akibat kejadian yang tak menyenangkan itu, Gaby benar-benar menjauhi Marcello dan bahkan tak menggubris lagi sosok yang menjadi sumber dari bahagia-nya. Gaby terluka, dia kecewa dan tidak bisa memaafkan Marcello. Sekalipun Marcello menjelaskan bahwa ia tak sengaja, Gaby tetap pada pendiriannya. Tak akan lagi ada hubungan diantara keduanya, Gaby menyuruh Marcello untuk menerima Yasmine yang sejak dulu mengejar laki-laki itu namun Marcello menolaknya dengan tegas.

"Gabe!" Nama kecil itu hanya seorang Marcello yang bisa menggunakannya, Gaby diam tak jadi ke kamar akibat seruan si mantan kekasih. 

Sret

Gaby dipaksa menghadap ke Marcello karena kedua lengannya ditarik oleh sosok tampan itu, Marcello menampakkan senyuman kecil. Tak pernah bosan untuk membujuk Gaby, tak pernah menyerah untuk meminta maaf dan tak pernah berhenti berusaha membuat Gaby kembali padanya.

"Mau keluar bersamaku?" Tanya Marcello.

"No" jawab Gaby singkat.

"Come on, let's go hunting" Marcello masih tersenyum.

"Pergi saja sendiri, jangan ajak aku" Gaby berujar datar. Marcello menghela nafas, di tatap lekat retina merah Gaby yang memancarkan sorot tak senang akan perilakunya itu.

"I'm sorry" gumam Marcello.

"Forget it!" Desis Gaby.

"Harus berapa kali aku katakan, aku tidak sengaja dan aku juga tak akan pernah melakukan itu jika aku sadar itu bukan kau" Marcello kembali mengungkit hal lama yang menjadi penyebab rusaknya hubungan mereka, Gaby menarik sudut bibir memperlihatkan senyuman miring yang mengejek raut memelas Marcello.

"Tidak sengaja ya?" Sinisnya.

"Gabe, please.." lirih Marcello.

"Please what?!" Gaby mendelik.

"Jangan seperti ini, i'm begging you.. forgive me, aku mohon sayang"

Sret

Gaby menepis tangan Marcello dari lengannya, tatapan tajam dia berikan pada putra kedua keluarga Nathanael tersebut. Marcello diam balas menatap sendu mata merah Gaby, sangat susah membujuk si pujaan hati untuk mengerti dan memaafkan dirinya meski ratusan kali Marcello menjelaskan.

"Go and forget about me, kau cocok dengan Yasmine" ujar Gaby sarat akan nada mengejek.

"Kenapa kau terus mengatakan itu? Aku tidak menyukainya!" Marcello kesal.

"Tidak menyukainya? Katakan padaku siapa yang membatalkan janji pertemuan seseorang dengan kekasihnya demi seorang yang tidak dia sukai! Katakan!" Gaby menatap nyalang Marcello.

"Gabe.." lirihnya.

"Mudah bagimu meminta maaf Cel, kau tidak akan tahu apa yang aku rasakan! Pergilah, aku melepaskanmu dan mengijinkanmu bersama Yasmine. Kau lebih memilih dia waktu itu, kau bahkan tidu--"

"Stop Gaby!" Marcello buru-buru menyela, menghentikan ucapan Gaby.

"Why? Kau takut ketahuan oleh orang tuamu atau para saudaramu?" Sinis Gaby.

"Aku tidak sengaja, sayang" Marcello bersuara lemah.

"Tidak sengaja memilih menetap dengannya dan membiarkan aku sendirian?! What a great choise, Mr. Nathanael!" Gaby bertepuk tangan.

[✔️] HALF OF METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang