Di depan Apartemen milik Arthur, seorang laki-laki sedang berdiri disana dengan koper disebelahnya.
“ASSALAMU'ALAIKUM! PAKET!” teriak laki-laki itu seraya mengetuk pintu di depan nya ini.
Namun, sudah hampir 1 menit tidak ada juga yang membuka nya membuat ia sedikit dongkol. “Anjimm, ini kemana orang nya sih,” gumam nya kesal. Ya, sudah satu setengah jam ia berada di depan pintu, tapi tidak ada yang membukanya.
Apakah kedua pasutri itu sedang pergi atau masih tidur? “WOI! BUKA! UDAH SIANG, MASIH MOLOR AJA!”teriaknya lagi seraya menggedor pintu. Bodoamat jika para penghuni Apartemen yang lain marah, ia hanya ingin masuk dan berbaring dikasur empuk.
“Sial! Ini karena papa sih, ngapain juga nyuruh gue nginep disini sih,” ucap laki-laki itu yang tak lain tak bukan adalah Rakha. Ya, cowok itu baru saja pulang dari London, dan saat ia baru saja ingin pulang kerumah orangtuanya, eh papa nya malah menyuruh menginap di Apartemen Arthur saja.
Menyebalkan!
Ia berdecak malas, baru saja ingin mengetuk pintu itu, tiba tiba pintu itu terbuka muncul lah sosok cowok tampan yang baru saja bangun dari tidurnya dengan rambut yang acak-acakan.
“Berisik bangsat,” umpatnya menatap tajam sang kakak. Sementara Rakha berkacak pinggang.
“Heh, gue kakak lo ya! Salah siapa gak mau buka pintu,” sinis nya. Ia memutar bola matanya malas menatap sang adik nya itu.
Sementara Arthur menguap lantaran masih mengantuk. “Lo ngapain kesini? Ganggu tahu gak,” ketus Arthur seraya menggaruk alisnya.
“Gue kesini disuruh papa, katanya tinggal disini sama lo,” jawab Rakha sembari menarik kopernya masuk kedalam, ia menyenggol bahu Arthur membuat cowok tampan itu berdecak.
“Sialan,” umpat Arthur seraya menutup pintu.
Diruang tamu, Rakha langsung duduk di sofa tanpa perintah. “Kamar buat gue mana?” tanyanya. Ia sudah tak sabar ingin tidur diatas kasur sampai sore.
Arthur yang baru saja selesai menutup pintu melirik cowok itu. “Gudang noh,” jawab cowok itu seraya duduk disofa.
“Lo kira gue tikus? Ogah bingits ya,” jawab Rakha seraya menyandarkan tubuhnya di sofa. Ia merasakan lelah akibat perjalanannya itu.
“11, 12 mungkin.”
Mendengar jawaban dari Arthur membuat Rakha mendengus. “Adek gak ada akhlak lo. Btw mana bini lo?” tanya cowok itu tak melihat kehadiran Alaya.
“Tidur,” jawab Arthur seraya berdiri, ia baru ingat jika Alaya masih tidur.
Melihat Arthur yang berdiri membuat Rakha menatapnya bingung. “Kemana lo?”
Arthur menoleh dan berjalan menuju arah tangga. “Kelonan ama bini,” jawabnya seraya menyeringai.
“Anjeng!” umpat Rakha dibalas kekehan Arthur. “KAMAR BUAT GUE MANA?!”teriak cowok itu saat Arthur sudah menaiki tangga.
“DI SEBELAH TANGGA!”
“BERSIH KAGAK?!”
“LIHAT AJA SENDIRI!”
“TAI LO!”
Sementara itu, Arthur sudah masuk kedalam kamar, ia melihat Alaya yang masih tidur seraya memeluk bantal guling nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTHUR• [ SUDAH TERBIT ]
Random_Hidup gue awalnya gelap, namun tiba-tiba menjadi terang karena adanya bidadari yang selalu ada di samping gue. Dia yang merubah semuanya menjadi berwarna._ •ARTHUR DIARAKSA PUTRA• Seorang cowok yang memiliki sifat kasar, keras kepala, nakal dan bra...