[Nemenin ayang]

45.5K 2.9K 91
                                    

Seorang gadis sedang menatap laki-laki yang sedang berteleponan dengan seseorang. Entah siapa ia berbicara ditelepon sana.

Helaan napas keluar dari bibir Alaya, gadis itu mengingat kejadian dimana setelah Arthur mengusir mama dona tadi, cowok itu langsung menarik tangan Alaya menuju kamar nya.

Dan sekarang, Alaya sedang bersandar di kepala ranjang sembari melihat Arthur yang berdiri di balkon.

Tiba-tiba Alaya tersenyum saat ia mengingat perkataan Arthur diruang tamu tadi.

“Saya sudah menikah!”

Walaupun Arthur hanya berkata seperti itu, tapi bisa membuat Alaya salting. Berarti Arthur mengakui dia?

Ya walaupun cuman mengucapkan kata 'menikah' tapi tidak apa-apa, begitu juga dia sudah senang kok.

“Tidur!”

Alaya tersentak kaget, saat suara Arthur terdengar. “Ngagetin,” ucap gadis itu seraya cemberut.

Tidak ayal, ia juga merebahkan tubuhnya diikuti oleh Arthur yang berbaring disebelahnya.

“Arthur?” panggil Alaya pelan seraya menoleh kearah Arthur.

“Hmm?” deham Arthur yang kini menatap langit-langit kamar.

Alaya merapatkan tubuhnya kearah Arthur. Tanpa persetujuan dari cowok tampan itu, Alaya memeluk nya. Membuat Arthur seketika menatapnya.

“Aku mau tanya boleh?” tanya Alaya membuat Arthur mengangkat sebelah alisnya, seolah bertanya apa.

“Kok kamu gak kaget waktu tante Delisa bilang kalo Dona hamil?”

Kerutan di dahi Arthur terlihat, cowok tampan itu memiringkan tubuhnya menghadap Alaya. “Ngapain gue kaget?” tanyanya sembari mengelus pipi gadis itu.

Rona di pipi Alaya terlihat, gadis itu menahan senyuman nya. Ia berdeham kemudian menatap Arthur. “Ya kan dia pacar kamu,” jawab gadis itu.

“Mantan,” ralat Arthur membuat Alaya mengangguk pelan.

“Iya maksudnya mantan kamu, kalian kan baru aja putus. Kenapa kamu gak kaget denger nya?”

Arthur menghela napasnya, ia menatap gadis itu tajam. “Gue lebih kaget kalo lo yang hamil.”

Ucapan dari Arthur membuat dahi Alaya berkerut. Kenapa jadi dia (?).

“Kok aku?”

Kekehan sinis dibibir Arthur terdengar. Ia menyatukan dahi nya dengan dahi Alaya membuat hidung mancung nya bersentuhan dengan hidung gadis itu. “Iyalah, gue belum tanam benih tapi lo udah hamil. Kan gak lucu.”

“Sialan!”

🌱🌱🌱

Setelah pulang sekolah, Alaya langsung menahan tangan Arthur yang akan pergi lagi. Baru juga pulang sekolah, udah mau pergi lagi.

“Apa?” tanya Arthur dengan penampilan yang sudah rapi.

Ia berdecak malas saat gadis itu menahan tangannya. Padahal ia ingin pergi ke markas sekarang ini.

Alaya yang menahan tangan Arthur menatap memelas cowok itu. Berbeda dengan Arthur yang sudah memakai pakaian rapi, gadis itu malah masih menggunakan baju sekolah nya. Lantaran ia tadi habis mencuci piring kotor dahulu. Ia malas jika hari berganti-ganti.  “Temenin aku beli peralatan kemah! Teman-teman aku udah beli semua Arthur,” rengek Alaya membuat Arthur menghela napasnya.

ARTHUR• [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang