|Prolog|

192K 5.1K 17
                                    

"LO BISA MASAK GAK SIH?!" bentak seorang laki-laki seraya melemparkan piring itu ke lantai.

Ia marah, marah karena perempuan 'jalang' itu tidak becus memasak untuknya.

Ya 'jalang' adalah nama khusus yang di berikan laki-laki itu kepada perempuan di hadapan nya ini.

Sementara perempuan itu menunduk ketakutan seraya menahan tangisnya yang sebentar lagi akan pecah.

"M-maaf," lirih perempuan itu ketakutan.

"MAAF LO BILANG?! KALO GAK BISA MASAK GAK USAH MASAK! HABISIN UANG GUE AJA LO!" bentak laki-laki itu seraya mendorong kasar perempuan itu. Membuat sang perempuan mundur beberapa langkah.

"Hiks, M-maaf Arthur," gumam perempuan itu seraya menunduk lemah. Ia takut, takut kepada laki-laki itu.

"MAAF,MAAF. GUE MUAK DENGER NYA BANGSAT."

"GAK GUNA LO."

"LO HANYA PEMBAWA SIAL ANJING."

Perempuan itu tak lagi membalas ucapan sang laki-laki itu, Sakit? Ya, sakit mendengar bentakan dan kata-kata kasar yang keluar dari mulut laki-laki itu.

Tapi apa boleh buat, melawan? sama saja ia mencari mati. Lebih baik ia diam saja dengan rasa sakit di hati nya.

"Cih, jalang," ucap pedas laki-laki itu untuk terakhir kali nya sebelum ia pergi meninggalkan perempuan itu sendiri.

Setelah kepergian laki-laki itu, ia tak sanggup lagi menahan tangisnya. Ia mengeluarkan semua tangisan nya, ia menangis dengan rasa sakit yang menimpa dirinya.

"Hiks, hiks sakit. Sakit banget hati aku,"lirih perempuan itu seraya menangis tersedu-sedu. Ia terduduk di lantai yang dingin seraya menutupkan wajahnya dengan kedua tangannya itu.

"Hiks, kenapa Thur? kenapa kamu jahat banget."

Hanya karena ia lupa menambahkan garam di makanan nya, sampai-sampai membuat Arthur marah? Gila, sangat-sangat gila.

"Sakit Thur, sakit kalo aku terus bertahan sama kamu. Tapi, hiks aku udah janji sama ayah kamu thur," ucap perempuan itu.

Lelah. satu kata yang sering diucapkan oleh perempuan bernama Alaya thea shafira. Alaya, gadis yang menjabat sebagai waketos (wakil ketua OSIS) di sekolah nya. Gadis berusia 18 tahun yang harus menikah bersama Arthur.

Arthur? Menikah? Ya, Tepatnya 2 bulan yang lalu, keduanya menikah karena perjodohan orang tuanya. Alaya tau siapa Arthur.

Arthur, cowok yang selalu melanggar peraturan sekolah. Nakal, Merokok dan sering keluar masuk ruang BK.

Alaya tak menyangka jika ia akan bisa menikah dengan Arthur. Arthur itu memang ganteng, tapi kelakuan nya bikin geleng-geleng kepala. Sangat-sangat Nauzubillah.

Disekolah para siswi-siswi selalu mengagumi seorang Arthur. Selain karena gantengnya, cowok itu juga menjabat sebagai ketua basket di sekolahnya.

Tapi, Alaya tak menyukai seorang Arthur. Baginya Arthur itu cowok nakal, Seganteng-gantengnya cowok, tapi jika ia nakal bagaimana?

Hampir 3 bulan tinggal bersama Arthur, Alaya terus mendapatkan kekasaran yang diberikan cowok itu. Terkadang Alaya ingin menyerah, tapi ia teringat, bahwasanya Tuhan membenci kata-kata 'Cerai'. Lagi pula ia sudah berjanji kepada Nathan, papa dari Arthur. Bahwa ia akan selalu berada di samping cowok itu.

Alaya janji, ia akan membuat Arthur berubah, tetapi belum waktu nya. Mungkin, mungkin untuk kedepannya
Alaya akan bertahan terus. Tapi, apakah yakin? Adpakah ia terus menahan sakit yang diberikan Arthur?

ARTHUR• [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang