|Berbeda|

60.6K 3.4K 9
                                    

“LO APA-APAAN SIH ARTHUR?!”

Bentakan dari Alaya membuat seluruh murid-murid yang berada di kantin melotot kaget.

Alaya dengan langkah tergesa-gesa nya menghampiri Arthur yang sedang memukul seorang murid laki-laki.

Tidak peduli dengan kehadiran Alaya, Arthur membabi buta menghabisi murid itu. Seakan-akan ia ingin membuat murid itu mati. Bahkan tidak ada dari salah satu mereka yang berniat memisahkan nya begitu juga dengan para sahabat nya, kecuali Zidan. Ia sudah beberapa kali terkena pukulan sebab berniat memisahkan Arthur dan murid itu.

Arthur benar-benar dikuasi oleh amarahnya, terbukti dari rahang yang mengeras dan urat-urat lehernya menonjol. Entah apa yang membuat keduanya bisa berkelahi seperti itu.

“ARTHUR!!” teriak Alana di belakang Alaya.

Kedua gadis itu yang tadi nya sedang rapat OSIS, kaget saat mendengar dari salah satu siswa bahwa Arthur sedang bertengkar dengan siswa lainnya. Lantas rapat pun dibatalkan. Dan segera para murid OSIS menuju ke arah kantin untuk memisahkan murid yang bertengkar itu.

Alaya yang ingin menghampiri Arthur terhalang karena Zidan yang menghalangi nya.

“Gak mempan,” ucap Zidan datar.

Alaya yang seakan langsung paham, mengangguk. Benar, Arthur tak akan mudah dipisahkan saat ia sedang bertengkar. Ia akan berhenti sendiri saat ia sudah merasakan puas. Tapi, itu semua tidak bisa dibiarkan, bisa bisanya anak orang mati.

“Gabisa, Arthur bisa aja bunuh cowok itu,” ucap Alaya tegas.

Menyingkirkan tangan Zidan, segera Alaya berlari menghampiri Arthur.

Ia berteriak seraya menarik tangan cowok itu. “UDAH THUR! STOP!”

Artur tidak peduli ia malah menepiskan tangan Alaya membuat gadis itu meringis sakit.

“ARTHUR UDAH, DIA BISA MATI,” bahkan teriakan Alaya tidak di dengar kan oleh Arthur. Para murid-murid meringis takut jika Alaya terkena pukulan dari Arthur.

Arthur seolah memulikan telinga nya. Ia malah makin bengis menghajar murid itu, dengan tidak punya hatinya, ia memukul tepat di hidung murid itu. Membuat darah segar mengalir dengan derasnya.

Alaya terkejut dan merasa takut. Sungguh pukulan Arthur memang tak usah diragukan lagi.

Tidak! ini tidak bisa dibiarkan, Alaya harus menghentikan aksi Arthur. Dengan sekuat tenaga nya, Alaya menarik tangan Arthur mundur.

Arthur yang sedang dikuasai amarah, merasa marah karena ada yang berani menariknya. Cowok itu berbalik dan berniat memukuli orang yang sudah menariknya.

Kepalan tangan Arthur terhenti tak kala melihat wajah alaya dengan mata gadis itu yang terpejam.

“Ya Tuhan tolong.” batin Alaya takut jika Arthur memukulnya, tapi ia tidak merasakan apa-apa?

Dengan berani, Alaya membuka matanya dan melihat tangan Arthur yang tepat beberapa centi di didepan wajahnya.

Alaya menatap mata tajam Arthur yang sedang menatapnya.

“ARTHUR, DANIEL!! APA YANG KALIAN PERBUAT HAH?!”

🌱🌱🌱

Disini lah Alaya, diruangan UKS bersama Arthur dan teman-teman cowok itu.

Ia ditugaskan oleh guru bk untuk mengobati Arthur, sedangkan murid yang dipukul Arthur tadi sudah di obati oleh Alana.

“Anjir lo keren banget tadi, Ar ,” ucap Gio yang sepertinya cowok itu sedang mabuk.

ARTHUR• [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang