|Senin|

56.2K 3.1K 32
                                    

Hari senin, adalah hari yang menyebalkan bagi seluruh orang yang tidak menyukai nya termasuk Gio! Ya, bagi Gio hari senin sangat lah hari yang musibah baginya. Kenapa tidak? Setiap senin ia pasti akan dihukum karena telat lah, tidak memakai atribut lengkap, dan masih banyak lagi. Itu memang salah dirinya, ia mengakui itu. Namun, tidak bisa kah setiap senin tidak usah ada pemeriksaan kelengkapan? Ia sudah lelah dihukum terus.

Tapi, dibalik menyebalkan itu, Gio bisa melihat crush nya yang menjadi sebagai salah satu anggota PMR.

Sebenarnya Gio iri melihat cowok-cowok yang sedang sakit bisa bersama crushnya, ia juga kan mau! Apakah Gio harus pura-pura pingsan? Atau ia harus pura-pura sakit? Tapi yang ada ia malah di tertawakan oleh teman-temannya.

Saat ini upacara sedang berlangsung dengan khidmat nya. Namun, di sebelah kelas IPS, tiba-tiba seorang laki-laki tersenyum seraya menatap crush nya itu yang sedang bertugas menjaga dan melihat lihat siswa-siswi apabila ada yang merasa sakit, atau mau pingsan.

“Gi----,” panggil Andre membuat Gio menoleh menatapnya.

“Lupain dia Gi, diia udah punya pacar.”

Mendengar perkataan dari Andre membuat senyuman dibibir cowok itu luntur begitu saja.

Ya, satu hal yang membuat Gio lupa! karena crush nya sudah mempunyai pacar.

Gio menunduk sedih.“Kenapa diingetin sih Ndre? Gue kan jadi sakit hati lagi,” ucapnya.

Kenapa Andre harus mengingat kan nya? Ia tau, tapi ia hanya pura-pura saja tidak tahu agar hatinya tidak rapuh mendengar fakta itu.

“Kalo gak diingetin, ntar lo makin berharap,” sahut Keano di belakang cowok itu.

Baru kali ini Keano melihat seorang Gio nt (nice try)! sungguh malang nasib kamu Gio.

“Tapi kan, gak ada salahnya gue suka dia kan?” tanya Gio memiringkan tubuhnya menatap Arthur yang berdiri disebelah Keano.

Arthur hanya bisa mengangguk, ia tidak berani mengeluarkan suaranya saat diujung sana seorang gadis menjabat sebagai waketos dan istrinya itu menatap nya tajam, seolah-olah ingin membunuh nya hidup-hidup.

Jadi ia bisa mengangguk, ia tidak mau terkena hukuman nantinya.

“Gak salah kok lo suka sama siapapun, tapi harus lo inget-inget Gi! Dia udah punya pacar,” sahut Andre dibelakang Arthur. Ia sedikit prihatin melihat wajah kelesuan dari Gio, karena menurutnya itu tidak cowok di wajah Gio yang penuh dengan kemesuman.

“Lo bisa aja ngalahin orang yang suka sama dia, tapi lo gak bisa ngalahin orang yang dia suka,” sahut Keano menepuk punggung Gio, agar memberikan kekuatan kepada cowok itu.

Arthur melirik singkat kearah Gio yang kini sudah menghadap kedepan. “Lupain, perempuan bukan dia doang,” ucap Arthur dengan suara datarnya.

Gio hanya bisa mengangguk pasrah saja. “Lo bener Thur, tapi yang kayak dia gak ada,” ucap cowok itu cemberut seraya menatap crush nya yang berada didepan sana.

“Baiklah, upacara sudah selesai. Semuanya silahkan kembali ke kelas kalian masing-masing,” ucap seorang guru didepan sana membuat lapangan seketika heboh. Mereka pun pergi ke kelas nya masing-masing terkecuali Arthur dan yang lainnya.

“Udahlah Gio, jangan sedih-sedih bray! Mending kita ngopi-ngopi yuk,” sahut Pitraz yang berdiri disebelah Zidan di belakang Andre.

“Gio sedih karena apa?” tanya seorang gadis tiba-tiba membuat yang lainnya menatap gadis itu.

Dia Alaya, gadis itu berdiri disebelah Andre menggunakan jas OSIS nya.

“Lo ngapain disini?” Tanya Keano heran.

ARTHUR• [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang