02-ALANA PRADIPTA✔️

6.1K 299 20
                                    

Halo sahabat piee♥️

Sudah siap membaca Alana Galvin, dan Aodra?
Pengen nangis tadi ceritanya kehapus, tapi untung msish inget alurnya🥺☝️

Jangan jadi silent yaaaa
Jangan lupa vote

Happy Reading

Minggu adalah hari yang paling menyenangkan bagi para siswa. Dimana mereka memanfaatkan waktu itu, unuk liburan bersama teman-teman, atau keluarga.

Sama halnya dengan Galvin, yang kini sudah berada di rumah Alana. Sejak subuh, Galvin sudah berada disana, karena Dian—Mama Alana menelfon dirinya karena Alana tengah demam.

Galvin kini duduk di ranjang Alana, menatap Alana yang tengah menatap dirinya. Dia menghembuskan nafasnya pasrah.

"Alana mau apa?" tanya Galvin, dia sudah sangat paham dengan apa yang dimaksud Alana.

Alana demam bukan tidak ingin makan, bahkan dia ingin memakan segalanya. Bagi Galvin, Alana demam seolah dia tengah ngidam. Maka Galvin pernah berfikir, bagaimana jika Alana ngidam.

"Mau cilok di ujung taman kota," ujar Alana, dengan tampang polosnya.

Galvin bangkit dari posisi duduknya, dia menuju balkon kamar yang berada di kamar Alana. Mencari nomor seseorang di kontaknya, dan menelfonnya.

"Ada apa? Ganggu gue lagi sama pacar gue aja." Ujar Zayyan diseberang sana, dengan nada malasnya.

"Beliin cilok di ujung taman kota."

"Cilok disini berkeliaran malah—"

"Jangan banyak bacot! Buruan beli bawa kerumah Alana!"
Tut!

Galvin kembali masuk ke kamar Alana, memasukan ponselnya ke saku bajunya. Kembali duduk di pinggir ranjang Alana.

"Gak jadi Cilok deh," ujar Alana tiba-tiba, sambil menggaruk tekuknya tak gatal membuat Galvin menatapnya dengan cepat.

"Udah Zayyan suruh beliin ini," balas Galvin.

Alana menggelengkan kepalanya. "Mau es kelapa."

Galvin mengambil kembali ponselnya, dia lalu mengirim pesan kepada anggota Aodra

AODRA GENG

Galvin Mahendra
@Kelvin beli es kelapa cepet bawa ke rumah Alana!

Kelvin Sasmana
Gue lagi berak anjir

Galvin Mahendra
Gak usah alasan buruan!

Galvin menatap Alana, dan duduk di tepi ranjangnya. "Udah Kelvin suruh bawa kemari, sekarang tidur gih," ujar Galvin, berharap jika Alana akan nurut dengannya kali ini.

Alana justru menatap dirinya, membuat Galvin menjadi was-was. "Mau Golvin," rengek Alana bahkan dia menarik lengan baju Galvin, yang tengah menatap dirinya dengan tajam.

"Gak ada, kamu pacar aku malah cari Golvin," sinis Galvin, justru Alana menatapnya dengan mata berkaca-kaca.

"Alvin mau aku ileran?" tanya Alana membuat Galvin menatapnya.

"Kamu lagi demam sayang, bukan ngidam," jawab Galvin tak mengerti lagi dengan pikiran Alana.

Alana berdecak dengan kesal. "Yaudah kalau gak boleh Golvin a—"

"Oke Golvin!" Pasrah Galvin, dia mengambil ponselnya kembali.

AODRA Geng

Galvin Mahendra [END] [REPOST]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang