Hai kembali lagi dengan Pie.
Sudah siap melihat Aodra, Alana or Galvin?
Jangan lupa vote sebelum membaca.
Happy Reading♥️
Budayakan folow agar tidak ketinggalan update selanjutnya***
Aodra menatap Argetous yang berdiri di hadapan mereka. Aodra kira, jika Argetous datang menyerang sekolah mereka namun dugaan salah.
Argetous hanya 6 inti saja, membuat mereka mengerutkan keningnya. Bahkan kini Aodra memandang kesana kemari, memastikan jika ini bukan salah satu dari rencana licik yang akan dilaksanakan.
"Gue gak ngajak kalian tawuran," ujar Delta dengan sedikit kekehan, membuat Galvin maju memimpin pasukan mereka paling depan.
"Ada apa kedatangan Lo kemari?" Tanya Galvin, tak ingin berbasa-basi dengan Delta.
"Katanya Lo di skors sebulan ya? Habis gebukin Fajar?"
"Gue gak suka basa basi, katakan apa yang Lo perlukan!" Bentak Galvin, dengan nyalang membuat Delta menganggukan kepalanya.
"Ok, gue cuman kasih Lo pilihan aja sih." Delta mengeluarkan sebuah kertas putih dari belakang jaketnya, lalu menyodorkan ya kepada Galvin. "Keputusan ada di tangan Lo, dan gue harap Lo datang sendiri tanpa ada Aodra sedikitpun!"
Galvin mengambil kertas tersebut, dengan cepat memasukan kedalam kantong bajunya. Delta tersenyum miring, lalu berjalan mundur.
"Cabut!"
Argetous pergi dari SMA pandawa, membuat Aodra yang lainnya mendesah dengan kesal. Sekaligus menyoraki mereka yang pergi.
"Yah gue kira bakal ada tinju, padahal gak sabar gue ninju muka-muka songong kayak mereka!" ujar Zayyan menatap kepergian Argetous, yang sudah menjauh dari penglihatan mereka.
"Buang-buang waktu gue aja," balas Kelvin lalu memasuki sekolah kembali.
Lain halnya dengan Andi dan Alana, yang diam menunggu Galvin untuk membalikan badannya dan masuk ke dalam sekolah.
"Alvin, are you okay?" Teriak Alana, dia hendak mendekati Galvin namun Andi menahannya dengan menggelengkan kepala tanda untuk tidak mencari Galvin.
"Masuk, biar gue yang urus!"
Alana menganggukan kepalanya, dia lalu mengikuti perkataan Andi. Andi melangkahkan kakinya mendekati Galvin, dia menepuk pundak Galvin membuat empunya kaget.
"Lo dikasih surat apa sama Delta? Jangan selesaikan sendiri, masih ada gue di samping Lo!" Galvin menatap Andi dengan lirih, dia menghembuskan nafasnya sambil menganggukkan kepalanya.
"Markas!"
Tanpa mereka sadari, ada sosok wanita yang berdiri di bawah pohon rindang di sekolah mereka. Tersenyum tanpa tau apa arti sebenarnya.
"Kerja bagus, Delta. Gue suka," gumamnya lalu tertawa dengan senang dalam hati, lantas pergi dari wilayah tersebut.
****
18:00
"Alana pulang!"
Grep!
KAMU SEDANG MEMBACA
Galvin Mahendra [END] [REPOST]
Fiksi RemajaGalvin Mahendra, siapa yang tak mengenal dirinya? Seorang anak SMA yang menjabat sebagai ketua geng motor Aodra, yang paling ditakuti di kotanya. Tidak ada yang berani mengusik seorang Galvin, bahkan seorang pujaan hati tidak ada yang boleh menyentu...