10. DEPAN KANTIN✔️

2.9K 150 2
                                    


Hai kembali lagi dengan Pie.

Sudah siap melihat Aodra, Alana or Galvin?

Jangan lupa vote sebelum membaca.
Happy Reading♥️
Budayakan folow agar tidak ketinggalan update selanjutnya

***


"Aku mau sekolah."

"Aku antar."

"Gak, aku bisa sendiri!"

"Aku antar!"

"Gak!"

"Alana!"

"Galvin!"

"Aku antar!"

"Aku sendiri!"

"Stoppp!" Diana melerai perdebatan yang terjadi di dalam rumahnya, melihat Galvin dan Alana yang berdebat tak henti-henti dari pagi.

"Mama yang antar Alana," final Diana membuat Alana menjulurkan lidahnya penuh kemenangan, kepada Galvin yang berdiri dihadapannya memasang wajah kesal.

"Gak Ma, biar aku aja. Mama bisa kerja, aku urus dia," ujar Galvin, Alana hendak menjawab namun Galvin langsung menarik tas Alana membuat Alana berdecak dengan kesal.

Galvin terus menarik tas Alana, sampai di dalam mobil dan mengunci pintu mobil. Berusaha agar Alana tidak kabur

"Udah sekolah sama aku udah paling bener," kata Galvin, memasangkan selt belt pada Alana.

"Kan kamu masih sakit, gak boleh bawa mobil!" tegas Alana, namun Galvin justru menatapnya dengan mengerutkan keningnya.

"Kamu deh kayaknya yang sakit, aku sih udah sembuh," jawab Galvin enteng.

Alana menghembuskan nafasnya dengan pasrah, memang Galvin jika kemauan dirinya tidak bisa di kekang lagi.

Galvin mengantarkan Alana kesekolah degan santai dan relaks, dan tak butuh waktu lama mereka sudah berada di depan halaman sekolah.

"Jangan keluar sekolah sebelum aku telfon," kata Galvin tajam, ketika Alana hendak keluar dari mobil.

"Iya-iya lagi?"

"Jangan pulang bareng cowok lain, abis kamu nanti!"

Alana menarik pipi Galvin dengan keras. "Iya, posesif banget sih!" jawab Alana. "Aku sekolah, buka dong kunci pintu mobilnya!"

Galvin menggelengkan kepalanya, dia merentangkan kedua tangannya. "Peluk dulu sini! Takut nanti kangen!"

Alana tersenyum, dia memeluk tuhuh Galvin dengan erat. "Gak ketemu 8 jam aja, gak bikin kamu mati," ujar Alana degan kekehan.

Galvin mengelus kepala Alana dengan lembut. "Iya sayang, jangan nakal gak ada aku di sekolah. Kalau ada yang macem-macem bilang sama aku, ya?" Pesan Galvin, masih berada dipelukan Alana.

Alana menganggukan kepalanya. "Siap, pak bos. Aku sekolah ya papay!"

****

Tringg!!!

Bel istirahat telah berbunyi, ketiga siswa most wanted berjalan beriringan menuju sekolah yang sangat ramai.

Tak lain mereka adalah Alana, Govie, dan juga Lala. Mereka dengan raut wajah senangnya, berjalan mendekati kantin. Namun raut wajahnya langsung berubah, ketika melihat Karensa Dkk berada di hadapannya.

Galvin Mahendra [END] [REPOST]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang