07-BALAPAN✔️

3.3K 189 5
                                    

Halo kembali lagi dengan pie.

Happy 1k readers😍🥺

Thx uu banget buat kalian yang selalu Suka sama cerita aku, selalu supprt cerita aku lewat vote dan komen yang kalian berikan, sangat berati bagi saya🥺

Walau baru 1k tapi ini sudah berharga sie xixixi jangan pernah bosen sama cerita aku. Maafin masih banyak yang salah, karena aku juga masih perlu belajar.

Aku juga mohon dukungan, kritikan dan saran, agar kedepannya bisa lebih baik lagi untuk memberikan cerita untuk kalian semua♥️

Happy Reading
Jangan lupa vote sebelum membaca♥️

Happy ReadingJangan lupa vote sebelum membaca♥️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Prang!

Suara pecahan gelas, sangat terdengar di telinga para siswa kantin sekolah. Sorot mta mereka, langsung menuju dua siswa berbeda jenis, yang berdiri dengan wajah yang sulit untuk di jelaskan.

"Jus Alpukat gue!" ujar Lala dengan suara pelannya, menatap nasib minumannya yang sudah hancur lebur di lantai sana.

"Kelvin! Ganti rugi gak!" Bentak Lala, menatap Kelvin yang berdiri di hadapannya. Dengan santai menatap dirinya, yang tengah memasang wajah kesalnya.

"Kalau gue gak mau? Lagian cuman jus alpukat aja di protes," jawab Kelvin santai, dia hendak melewati Lala namun Lala mencekal lengan Kelvin. Mendorongnya pelan, agar kembali ke posisi nya semula.

"LO GAK TAU PERJUANGAN GUE BELI JUS ITU HA? DARI BEL BERBUNYI SAMPE PERTENGAHAN JAM GUE BARU DAPET, LO DENGAN SANTAINYA MAIN NABRAK GITU AJA?!" Teriak Lala, dengan suara nyaring dan tatapan yang sangat tajam. Memang benar membeli jus alpukat di sekolah, adalah hal yang susah karena mengantri sangatlah banyak dan jus tersedia dikit.

Kelvin menutup telinganya, bahkan Aodra pun yang semula menatap pertengkaran mereka dengan santai, kini menutup kedua telinganya. Sungguh tidak bisa menahan kerasnya suara Lala.

"Shit!" Umpat Kelvin, sambil mengusap telingannya yang terasa sangat gatal. "Mulut Lo panas banget, makan apa Lo? Cabe?"

Lala mengepalkan tangannya, sungguh dia ingin menonjok pria dihadapannya saat ini. Sementara Aodra hanya diam, menyaksikan pertengkaran mereka yang sangat tidak pernah terjadi.

Bahkan siswa di kantin pun, memilih unuk melihat pertengkaran daripada melanjutkan kegiatan mereka masing-masng.

"Pokoknya gue gak mau tau, Lo harus ganti rugi!" Kata Lala degan tajam, sebelum dia hendak membalikan badannya dan keluar dari area kantin. Namun suara Kelvin, membuat ia menghentikan langkahnya.

"Gue ganti satu gerobak biar Lo puas!" ujar Kelvin sedikit berteriak, menatap Lala yang membelakangi dirinya.

Lala kembali membalikan badannya, menganggukan kepalanya dengan mantap. "Gue tunggu, satu gerobak jus alpukat gue!" Jawab Lala menantang Kelvin, lalu segera pergi dari daerah kantin.

Galvin Mahendra [END] [REPOST]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang