37. RUMAH SAKIT

1.9K 146 23
                                    


"Papa."

Daniel langsung mendekat ke sumber suara, air matanya tak berhenti sejak tadi. Begitu juga dengan Diana mendekat ke sumber suara.

"Ada yang sakit sayang? Mau minum?" Tawar Diana, namun Alana hanya menggelengkan kepalanya dengan pelan.

Selang-selang memenuhi tubuhnya, bahkan dirinya sangat sulit untuk bernafas.

"G-galvin mana Pa?" tanya Alana dengan suara yang begitu lemas, bahkan nyaris tak terdengar.

"Dia masih di rawat," jawab Daniel dengan suara seraknya.

Alana menatap Diana dan Daniel secara bergilir, terlihat jika mereka berdua tampak selesai menangis.

Namun pandangan Alana tertuju kepada pintu masuk di sana, terlihat berbeda dia lalu menatap di sekitar dirinya juga.

"Pa, aku masih satu rumah sakit sama Galvin, kan?"

***

Operasi Galvin berjalan dengan lancar, tidak ada kendala apapun yang di alaminya. Sekarang Galvin sudah tersadar, dari obat biusnya.

Namun sejak tadi, Galvin tak henti-hentinya menanyakan Alana. Walau sudah di jawab berkali-kali, tetap saja Galvin terus menanyakan tentang ya.

"Gal, mending Lo diem aja deh dulu. Lo masih sakit normal, berlagak kayak anak gila Lo," celutuk Zayyan melihat Galvin yang tak bisa diam di atas ranjang.

Galvin berdecak dengan sebal. "Pulang aja Lo," balas Galvin.

"Udah-udah, ribut aja!" Sela Andi, ketika Zayyak hendak menjawab perkataan Galvin.

"Mama sama papa gue mana, An?" Tanya Galvin, melihat kedua orang tuanya yang tidak ada disana. Sejak dirinya sadar, yang dia lihat hanyalah Aodra yang duduk berjejer di sofa.

"Mereka lagi ada urusan," jawab Andi, mendekat di samping Banjar Galvin. "Kita di suruh jagain Lo!"

"Sosweet banget sih!" Galvin mencolek lengan Andi, membuat mereka yang melihatnya menjadi bergidik ngeri.

"Gak ngebayangin kalau Galvin beneran sama Andi," gumam Kevin, sambil berhalusinasi ke sana kemari.

"Gue masih suka cewek!" Andi menatap tajam kepada Kelvin, dia langsung merubah kembali ekpresinya.

Galvin hanya terkekeh pelan, setidaknya masih ada mereka di dalam ruangan tersebut. "Alexsa, Delta, sama Om Roy gimana nasibnya?" Taya Galvin.

"Tenang Gal! Mereka udah di penjara, om Daniel langsung cus bawa dia ke sel lagi," jawab Zayyan dengan antusiasnya. Ikut duduk di tepi ranjang dnegan raut wajah senangnya.

"Syukur deh." Galvin menghembuskan nafasnya, dia bisa menjadi sedikit tenang karena mereka sudah mendapatkan hukuman yang setimpal. "Tapi, Alana gak apa kan?"

"Jangan mikirin dia dulu! Sembuh dulu, baru pikirin orang," ujar Aodra secara serempak, menatap Galvin dengan  malasnya membuat Galvin kesal.

"Alana pacar gue!"

"Mantan pacar maksudnya."

Lagi-lagi Galvin mengusap wajahnya, teman-temannya memang tidak bisa di ajak untuk membuat dirinya ceria. "Kalau gue gak sakit, udah gue jadiin samsak kalian semua!"

***

Berita tentang Galvin yang masuk rumah sakit, dan kejadian Alana tersebar di SMA PANDAWA. Bahkan rumor Alexsa pun sudah tersebar ke sana kemari.

Galvin Mahendra [END] [REPOST]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang