Hai kembali lagi dengan pie
Happy 12k♥️
Kalian baca jam berapa nihh??
Galvin Mahendra password apa???
Happy Reading
Jangan lupa vote sebelum membaca ♥️"Ngapain Lo kesini—WOI BANGSAT!"
Seorang berpakaian hitam, berhasil kabur dari Galvin. Galvin langsung mengejarnya, tanganya berusaha untuk menggapai bajunya kembali.
Namun dia berhasil melompat lewat jendela rumah yang terbuka lebar, membuat Galvin berdecak dengan kesal.
"Sialan!"
Galvin membalikkan badannya lalu berjalan kembali ke tempat semula, terlihat juga para tamu sudah berpulang. Alana masih duduk di sofa, di samping anggota Aodra.
"Gimana Gal?" tanya Andi, ketika melihat Galvin sudah berada di hadapan mereka.
Galvin menggelengkan kepalanya. "Dia kabur," jawabnya membuat mereka mendesah kesal."tapi gue tau dia siapa."
"Siapa?" Tanya mereka secara serempak, bahkan dengan mata nyalangnya menatap dirinya.
"Adiknya Farel."
****
Perlahan tapi pasti
- DN11 Malem
-DN6 hari lagi
-DNSee you
-DNBrak!
"Sialan!"
Galvin membaca seluruh kertas yang tertempel di lokernya, dia hendak mengambil barang-barang namun di depan loker sudah berisikan kertas jelek tersebut.
Untung koridor sepi, tidak ada yang mendengar teriakan Galvin. Dia merobek kertas-kertas tersebut, dan menghamburkannya begitu saja.
"Delta Lo bangsat!"
Bugh!
Galvin memukul lokernya, emosinya sungguh tak bisa tertahan lagi. Semuanya menjadi satu pada pikiran Galvin , perkataan Alexsa, pesannya kepada Alana, dan tulisan yang tadi.
"Alvin kamu ke—"
"Diem Lo bangsat!" teriak Galvin, dia lalu membalikan badannya. Ekpresinya langsung berubah, ketika melihat Alana berdiri di belakangnya bersama dengan anggota Aodra lainnya.
Alana menggelengkan kepalanya kaget mendengar bentakan Galvin, dia berjalan mundur lalu pergi dari hadapan Galvin.
"Al, Alana!" teriak Galvin, dia berlari mengejar Alana. Alana bukan apa-apa jika di kejar, dia menarik tangan Alana agar berhenti.
"Al maaf, aku gak tahu jika itu kamu," kata Galvin, Alana masih menyembunyikan wajahnya tak ingin menatap Galvin. "Al, lihat aku."
Galvin menarik wajah Alana, Galvin kaget melihat wajah Alana penuh dengan air mata. Dengan cepat Galvin menghapus air matanya. "Al, i'm sory, aku gak bermaksud bentak kamu tadi," kata Galvin merasa sangat bersalah, dengan cepat dia membawa Alana ke dalam pelukannya.
Alana langsung menangis di dalam pelukan Galvin, Galvin benar tidak tahu jika dia adalah Alana. Alana mempunyai trouma terhadap bentakan, dia tidak akan pernah lupa akan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Galvin Mahendra [END] [REPOST]
Fiksi RemajaGalvin Mahendra, siapa yang tak mengenal dirinya? Seorang anak SMA yang menjabat sebagai ketua geng motor Aodra, yang paling ditakuti di kotanya. Tidak ada yang berani mengusik seorang Galvin, bahkan seorang pujaan hati tidak ada yang boleh menyentu...