"Kenapa sudah enam bulan hasilnya begini ya?"
Prilly mengangkat wajahnya dari berkas laporan hasil usaha setiap bulan dari Lionard corp. Laba makin sedikit karna tidak ada peningkatan omset setelah tahun berganti. Ada masalah apa sebenarnya dalam perusahaan Lionard Corp?
"Saya hanya menerima laporan, bu, dan memasukkannya sesuai dengan apa yang kita terima dari Lionard Corp!" Jelas Bu Ninda Manager Keuangan yang datang untuk meminta tanda tangan Prilly dilaporan keuangan bulanan.
"Berarti tidak ada keterangan apa-apa ya bu, tapi kalau pengembalian modal bertahap dari mereka, aman?"
"Aman, bu!"
"Terima Kasih, bu Ninda saya rasa cukup!"
"Baik, saya permisi!"
Sepeninggal bu Ninda, Prilly meraih ponselnya dan ingin mencoba menghubungi Ali. Namun jarinya tertahan. Sesaat ia ragu, apa yang harus ia pertanyakan. Meski sesungguhnya ia hanya peduli pada Ali yang sedang membenahi perusahaannya. Laba yang dibagikan kepadanya berkurang, artinya pemasukan perusahaan Ali-pun berkurang, apakah Ali ada kesulitan? Kesulitannya apa? Kenapa penurunan pembagian laba tanpa keterangan?
"jangan memberi nasehat tanpa diminta, terdengar sok paling berhasil!"
Ia ingat ayahnya pernah berkata. Meski Lyandraz corp terhadap Lyonard corp adalah mitra namun ia tak berhak ikut campur. Sesungguhnya iapun tidak pernah ingin mencampur adukkan pekerjaan dengan status mereka yang sudah resmi bertunangan.
Bertunangan?
Ada yang ngilu didalam dada mengingat kalau saat ini mereka benar-benar sudah bertunangan. Meskipun ia waktu itu mengajukan syarat."Bisakah hanya keluarga inti yang berada disini saja yang mengetahui kalau kita sudah resmi bertunangan?"
"Kenapa? Kamu tidak takut kalau cewek-cewek mengira aku belum sold out?"
Prilly mendelikkan matanya pada Ali, bukannya horor malah membuat Ali tertawa melihat ekspresinya. Sepertinya ia berhasil mencolek jiwa bar-bar Prillatusina yang dulu.
"Justru, aku mau tahu bagaimana kamu diluar sana kalau dikenal sebagai pria yang jomblo, tuan!" Cetus Prilly membalas tawa Ali dan berusaha menyisihkan tangan yang menyentuh puncak kepalanya.
"Iyaa! Aku juga mau tahu bagaimana tunanganku kalau tidak ada yang tahu kalau dia sudah ada yang punya!" Ali tidak membiarkan tangannya dilempar secara brutal. Ia kemudian mematikan gerak jemari yang ingin melepaskan eratnya dengan lebih mengeratkan lagi agar tak terlepas.
"Kalau begituu..."
Ali tidak melanjutkan ucapnya yang disertai ingin melepas cincin yang ada dijemari Prilly, karena Prilly menarik tangan dan melipat jarinya.
"Tidak diumumkan bertunangan bukan berarti harus dilepas, aku tetap akan memakainya!"
Dan Ali-pun tersenyum senang. Prilly merasa tidak ada salahnya ia tetap menggunakan cincin dijari manisnya. Lagipula jika tidak diumumkan, semua orang yang tidak tahu juga tidak akan salah fokus dengan cincinnya karna jari kanannya pun mengenakan dua cincin dijari manis dan tengah. Kalaupun salah fokus juga, mereka tidak akan mengetahui siapa tunangannya.
Ia memandang layar gawainya dimana sudah ada nama yang tadi ingin ia hubungi namun ia memilih tidak jadi menghubunginya. Ia akan menunggu sampai Ali yang membahas sendiri mengenai persoalan yang ada didalam perusahaannya.
Tunanganku
Prilly tersenyum dengan nama yang berubah bukan karna dirinya yang ingin. Nama kontak yang tadinya Ale Lionard berubah menjadi tunanganku karena permintaan Ali.
![](https://img.wattpad.com/cover/327722484-288-k514489.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Second Life
FantasyBeralur Cerita mundur dari tahun 2025 ke 2021, dimana 4tahun yang lalu Prilatusina Lyandraz (Prilly) adalah seorang gadis cantik nan ambis, egois, arogan dan kaya raya karna memiliki 90% saham di perusahaan milik ayahnya. Ia berhasil menjatuhkan sem...