7#TheSecondLife

2K 340 59
                                    

"Silahkan tuannn..."

"Ale Lionard!"

"Ya, tuan Ale, langsung saja kelantai 7, letak Lift lurus belok kanan!"

Berdiri dari duduknya, Prilly mendekati meja resepsionis yang sedang memberi arahan dimana letak lift kepada Ali.

"Gawat darurat!" Jasmine ikut berdiri dan mengekori Prilly.

"Permisi mbak Laura yang baik hati, saya sudah hampir satu jam menunggu, kenapa saya disuruh menunggu sementara tuan ini langsung bisa bertemu?"

Sebisa mungkin Prilly menekan perasaannya. Rasanya ia sudah dititik ingin mengamuk saja.

"Hei! Disini?" 

Ali sedikit surprise melihat Prilly disana. Apa katanya tadi, bukankah dia adalah...

"Maaf nona, saya bertindak sesuai dengan keputusan miss Amora menerima tamu yang mana terlebih dahulu, lagipula miss Amora tidak pernah merasa ada janji dengan anda!"

Laura mengatakan alasannya dengan nada tegas. Ia hanya melaksanakan tugas dari atasan yang ingin ditemui. Sebenarnya tidak salah, namun nada bicaranya benar-benar tidak ramah sama sekali.

"Lalu dengan dia? Bukankah dia juga tidak ada janji? Jadi berdasarkan apa manager operational memutuskan untuk menemui siapa terlebih dahulu? Seharusnya kan menemui siapa yang datang lebih awal?" Cecar Prilly tak mau kalah.

Menurutnya meskipun dia bukan pemilik saham perusahaan ini dan benar-benar orang yang sedang punya urusan dengan manager operational, keputusan Amora tidaklah tepat menerima yang baru saja datang. Apalagi yang disuruh menunggu perempuan, yang didahulukan laki-laki. Kenapa tidak berpihak kepada sesama perempuan? Apakah lebih penting urusan dengan seorang keluarga Lionard daripada yang mungkin saja klien yang datang untuk mengajak kerjasama.

"Jadi dia sedari tadi menunggu untuk bertemu manager operational?" Tanya Ali memecah ketegangan Prilly.

Sementara Laura menoleh kepada Ali lalu berkata, "Silahkan, anda sudah ditunggu, tuan!"

"Anda tidak menjawab tanya saya, benar dia sedari tadi menunggu?" Ali mengulang tanyanya. Ia mulai mengerti saat mendengar adu mulut antara si resepsionis dan Prilly didepannya.

Rupanya Prilly datang, bukan sebagai pemilik saham, namun 'mystery shoper'. Apa itu mystery shopper? secara umum Mystery Shopper adalah sebuah metode untuk mengecek service atau pelayanan yang diberikan oleh Frontliner kepada customer dengan cara mengirimkan seseorang (Shopper) sebagai tamu atau pelanggan.

Dan yang terjadi saat ini pemilik terbesar saham perusahaan yang terjun langsung sebagai 'mystery shopper'.

"Iya benar, tuan, tapi tuan jangan khawatir, miss Amora lebih memprioritaskan anda!" Ujar Laura dengan senyum yang manis. Prilly semakin gusar mendengar Laura seolah tidak menganggap penting dirinya yang datang sebagai tamu.

"Baiklah! Saya permisi, terima kasih, mbak... siapa?"

"Saya Laura, tuan!"

Ali melempar senyumnya membuat Laura ingin bersorak.
Tadinya Prilly merasa semakin panas. Si dingin itu benar-benar seperti yang sudah pernah ia kenal sebelumnya, tidak peduli padanya. Tidak ada rasa empati, padahal Ali tahu benar disini jika benar-benar sebagai tamu pun ia tidak pantas diperlakukan tidak adil dan menyalahi etika dalam melayani tamu. Namun...

"Ayo!"

Prilly merasa jantungnya mau copot saat tangan Ali meraih tangannya lalu menyelipkan jari mereka dan menyeretnya berlalu dari hadapan Laura yang memandang mereka bingung.

The Second LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang