"Bagaimana Li?"
"Belum sempat membicarakan apapun, pa, pas Ali datang, pas ada masalah."
Ali menceritakan apa yang sudah ia lihat dan dengar selama berada dikantor keluarga Lyandraz.
"Sebetulnya gak mau ikut campur, tapi Om Lyandraz menahan Ali!" Cerita Ali lagi.
"Lyandraz atau putrinya?"
Ternyata tuan Lionard sama saja dengan tuan Lyandraz, suka menggoda putra-putrinya masing-masing.
Mereka tak tahu atau pura-pura tak tahu kalau para orangtua sesungguhnya ingin menjodohkan mereka. Tapi sejak pertama bertemu, Prilly seolah menjaga jarak dan Ali tidak mengaku tertarik.
Sebagai orangtua, mereka tidak ingin memaksakan dulu putra-putri mereka yang seharusnya sudah cukup dewasa berpikir. Namun begitu, sengaja para orangtua mendekatkan dengan caranya.
Tuan Lyandraz bercerita pada tuan Lionard, kalau putrinya ingin mengunjungi kantor mereka. Lalu tuan Lionardpun mengutus Ali pergi kekantor keluarga Lyandraz dan kemudian pada akhirnya terjadilah drama-drama dikantor tanpa mereka sadari cukup membuka peluang bagi mereka untuk bisa menjajaki satu sama lain.
"Papa ini!" Tukas Ali bingung harus mengekspresikan bagaimana ujaran ayahnya.
Ayahnya hanya membuat bayangan Prilly berkelebat.Pembicaraan dengan Jasmine saat menunggu Prilly berdiskusi diruangan ayahnya terngiang.
"Tenang sekali dia menghadapi Amora, padahal kalau dia mau dia bisa lebih bar-bar!" Ucapnya saat punggung Prilly menghilang dari balik pintu ruangan direktur utama.
"Amora beruntung!"
Gumaman Jasmine membuat ia menoleh.
"Beruntung bagaimana?"
"Sepupuku sedang tidak bar-bar!"
"Memangnya ia selama ini bar-bar?"
"Uh, sangat! Nasib baik Amora tidak dimaki, tidak diusir langsung, tidak dipermalukan didepan orang banyak, padahal sangat buat naik darah tingkahnya!"
Jasmine terlihat terkejut juga mengakhiri ucapannya, entah karena ia keceplosan sedang membicarakan tabiat asli bosnya selama ini pada orang yang masih cukup asing.
"Selama ini dia tidak setenang ini?"
Jasmine menoleh ragu untuk melanjutkan ceritanya mengenai Prilly.
"Aku sudah tau, bukankah ia bertabiat buruk, type yang tidak ingin dikalahkan, suka menjegal terang-terangan, ambisius, emosian, harus mendapatkan apa yang dia inginkan, glamour?"
Ali berkata membuat Jasmine melebarkan mata. Sudah sejauh itu Ali tahu?
"Anda memata-matainya?" Tuduh Jasmine meski ia sebenarnya segan.
"Tidak sengaja!" Geleng Ali.
"Jangan mungkir tuan, bosku memang banyak yang mengincar karna dia kaya raya," cecar Jasmine lagi, menekan kadar keseganannya.
Bagaimanapun ia tidak ingin ada yang mendekati Prilly dengan niat yang tidak baik terlebih hanya karna harta semata.
"Anda pikir saya tidak kaya?" Tanya Ali datar.
"Orang kaya bukan berarti tidak ingin yang kaya juga bukan?" Jasmine balik bertanya. Niatnya, proteksi terhadap bosnya agar jika ada yang berniat tidak baik, akan mengurungkan niatnya. Meski ia sebenarnya cukup merasa aneh dengan sikap Prilly yang tidak bisa ia baca bagaimana sebenarnya perasaannya terhadap Ali. Karena jika ia suka, biasanya Prilly akan agresif dan sangat terbuka mengungkapkan padanya. Namun kali ini berbeda. Seperti ada yang lain didalam benak Prilly. Dari tatapnya ia kadang melihat isyarat namun dari sikapnya ia melihat Prilly justru menyangkalnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Second Life
FantasyBeralur Cerita mundur dari tahun 2025 ke 2021, dimana 4tahun yang lalu Prilatusina Lyandraz (Prilly) adalah seorang gadis cantik nan ambis, egois, arogan dan kaya raya karna memiliki 90% saham di perusahaan milik ayahnya. Ia berhasil menjatuhkan sem...