part 52

5.2K 377 0
                                    

Jeno terbangun dari acara pingsannya dengan rasa sakit yang menerpa kepalanya saat ini.

Kedua mata indah itu terbuka perlahan, menampilkan kedua mata berwarna coklat terang yang begitu indah untuk di pandang.

Saat kedua mata itu terbuka sempurna. Hal pertama yang Jeno lihat adalah wajah tampan sang suami yang tengah menatap khawatir padanya.

"Tuan.."
Suara Jeno terdengar serak, mungkin efek dari dirinya yang terus menangis sebelumnya.

Jaemin tidak mengatakan apapun, selain membantu sang istri bangun dan memberikannya air untuk di minum.

Setelah meneguk air itu secukupnya. Jeno terlihat menunduk, terlalu gugup untuk menatap wajah sang suami.

"Jeno.."

Ketika sang suami memanggilnya dengan menggunakan namanya, Jeno yang awalnya menunduk langsung menoleh kearahnya.

"Apa perkataan mu tadi adalah sebuah kebohongan?"
Tanyanya yang berhasil membuat Jeno terdiam seketika.

"Apa kau belum mencintai ku sampai sekarang?"
Tanya sang suami sekali lagi.

Jeno bisa mendengar jika ada nada kesedihan dari pertanyaan yang Jaemin berikan.

"Apa yang harus ku lakukan agar kau mencintai ku?"

'Cukup! Gue gak bisa denger ini lagi! Mata itu..tatapan itu..apa gue udah ngelukain dia terlalu dalam?'

"Tuan.."
Jeno meraih tangan sang suami lalu menggenggamnya. Tatapannya begitu tulus hingga membuat Jaemin terhanyut dalam tatapannya.

"Maafkan aku..aku sudah terlalu menyakiti perasaan mu.."
Ucap Jeno yang kembali menangis. Hormon kehamilan ini membuatnya tidak bisa mengontrol dirinya sendiri.

"Kali ini dengarkan aku..aku tidak akan membohongi mu lagi tentang perasaan ku. Cukup kali ini saja. Berakhir di sini..aku tidak akan membohongi perasaanku untuk mu kali ini"

Jeno semakin mengeratkan genggaman tangannya pada sang suami.

"Tuan..aku mencintai mu..aku sangat mencintai mu..aku takut kau meninggalkan ku..memilih orang lain..aku takut tidak bisa melihat mu lagi..aku..aku mencintai mu..maafkan aku"

Air mata Jeno terus mengalir. Perasaannya kali ini terdengar sangat serius, tanpa sebuah kebohongan.

Jaemin yang mendengar semua itu, terlihat tersenyum. Senyuman bahagia yang begitu indah ketika terukir di wajah tampannya.

Tubuh ramping yang sedang bergetar karena menangis itu ia raih lalu ia peluk dengan sangat erat.

"Maafkan aku sayang..aku mencintai mu"
Ucapnya dengan lirih.

Jeno yang mendengar hal itu semakin menangis histeris. Ia memeluk tubuh sang suami dengan sangat erat.

"Aku tau kau membohongi ku selama ini..aku tau kau belum mencintaiku hanya dengan menatap kedua mata mu..aku mendengar semua yang kau katakan pada anak kita di balkon kamar ini..aku tau semuanya.."

Jaemin mengelus rambut sang istri yang terlihat terdiam karena mendengar ucapannya.

"Aku melakukan semua itu agar kau tersadar dari perasaan mu yang kau simpan selama ini.."
Ucap sang suami dengan suara lembutnya.










































VannoWilliams

CEO (JaemJen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang