Tubuh tegap dari pemimpin seluruh cabang perusahaan yang terkenal dengan kehebatannya itu tiba-tiba saja menegang dan mematung, wajah tampannya terlihat kaget meski tidak menampilkan ekspresi apapun.
Ia masih memeluk pinggang ramping Jeno, namun kini pelukan itu mulai terlepas.
"Kau.."
Suara sang suami terdengar sangat ragu untuk keluar."Kau mengatakan apa?"
Ucapnya yang akhirnya menyelesaikan kalimatnya.Jeno yang mendengar perkataan sang suami langsung terdiam. Namun setelahnya ia melepas pelukannya dari sang suami.
Kedua mata itu bertemu. Mata indah yang di miliki Jeno adalah candu untuk Jaemin. Ia bahkan menjadikannya hal terindah yang ada pada Jeno.
"Aku mencintai mu.."
Ulang Jeno dengan tatapan dalamnya.Ia menggenggam tangan pria tampan itu dengan sangat erat. Masih mempertemukan kedua mata mereka tanpa keinginan berkedip sama sekali.
"Tuan..maafkan aku..kau harus menunggu terlalu lama untuk ungkapan ini"
Jeno semakin mengeratkan genggamannya pada kedua tangan sang suami.
"Tapi sekarang..aku ingin kau mendengarkan ku baik-baik.."
Jeno merapatkan tubuhnya dengan sang suami.
"Aku mencintai mu"
Satu kalimat yang berhasil membuat Jaemin tidak bisa berkata apa-apa lagi. Ia bahkan kehilangan semua kata yang ada di otak cerdasnya selama ini.
"Kau sedang tidak berbohong..?"
"Apa aku terlihat sedang berbohong? Bukankah tuan selalu mengetahui diri ku berbohong atau tidak. Apa kau melihat kebohongan di mata ku tuan?"
Jeno kembali menatap kedua mata itu dengan dalam.
Sang suami menelisik kedua bola mata berwarna coklat itu dengan dalam.
"Sayang.."
"Hem?"
"Katakan lagi"
Jeno menatap mata sang suami dengan senyuman manis di wajahnya
"Tuan ku sayang..aku mencintai mu!"
Pekiknya dengan semangat.
Jaemin tidak bisa menutupi rasa bahagia sama sekali saat ini. Senyuman tampannya terukir begitu saja di wajah itu membuat Jeno yang menatapnya sangat kaget.
'Senyuman itu..'
Tanpa sadar air matanya tiba-tiba saja terjatuh.
"Sayang?"
Sang suami yang melihat sang istri menangis mulai panik."Ada apa?"
Tanyanya dengan raut wajah khawatir."Tuan..hiks..kau sangat tampan"
Ucapnya sambil sesegukan."Aku tidak pernah melihat mu tersenyum seperti itu sebelumnya"
Lanjutnya."Apa kau sangat bahagia sekarang?"
Tanya Jeno masih dengan air matanya yang berlinang.Jaemin mengangguk, ia meraih tubuh sang istri untuk ia peluk.
Mencium keningnya dan menghampus air matanya dengan lembut."Aku sangat bahagia..itu semua karena mu..aku bahagia memiliki mu"
Ucap sang suami dengan berbisik.Jeno mengangguk lalu menoleh kearah perutnya.
"Bukan hanya aku..tapi juga karena dia.."
Jeno menatap perutnya lalu mengelusnya."Anak kita"
Ucapnya tanpa sadar namun raut wajahnya penuh dengan kebahagian.Jaemin yang mendengar kalimat yang keluar dari mulut Jeno langsung di buat tersenyum. Ia kembali memeluk tubuh Jeno dengan sangat erat.
Jeno menerima pelukan itu dengan senyuman hangat.
Dan di detik berikutnya, ia hanya bisa menampilkan wajah sedih dengan air mata yang terus keluar dari kedua mata indahnya.
'Maaf kan aku..tapi ini satu-satunya cara ku berterimakasih padamu..maaf Nana..
Aku sudah berbohong..'
VannoWilliams
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO (JaemJen)
Teen FictionKisah seorang anak lulusan sma bernama Lee Jeno yang mengalami kecelakaan di hari kelulusannya. Harus rela di jodohkan oleh kedua orang tuanya dengan seorang ceo yang sudah menyelamatkan nyawanya.