part 47

2.1K 114 0
                                    

Jaemin menatap dokter itu dengan tidak percaya. Perkataannya itu berhasil membuat Jaemin terdiam dalam seketika.

"Periksa ulang keadaannya!"
Perintah Jaemin yang masih saja menampilkan wajah tidak percayanya.

Sang dokter menurut dan kembali memeriksa keadaan Jeno.
Dan sekali lagi ia mendapat jawaban yang sama. Bahwa nyonya dari keluarga Na itu tengah mengandung penerus sang ceo.

Jaemin yang mendengar kabar itu merasa sangat bahagia. Ia bahkan tersenyum sangat lebar untuk pertama kalinya. Ia tidak menyangka jika Jeno akan berhasil memberikannya keturunan. Ia tidak mengharapkan hal itu. Karena ia sudah tau dari lama jika rahim Jeno tidak stabil. Namun akhirnya Jeno memberikannya seorang anak dengan sebuah kejutan.

Setelah pemeriksaan itu, Jaemin memilih untuk segera pergi menemui ibunya yang masih menunggu kabar dari menantunya.

Jeno mengerjap-ngerjapkan kedua matanya dengan rasa sakit yang menyerang kepalanya.

"Eungh~"
Lenguhan lirih keluar dari bibirnya.

Kedua mata itu terbuka sepenuhnya dan menelisik sekitarnya.

"Tuan.."
Panggilnya dengan lirih. Namun tidak ada jawaban.

Hingga akhirnya Jeno sadar jika ia sedang sendirian di dalam kamarnya.

Jeno berusaha untuk berdiri. Ia ingin keluar dan menemui suaminya, entah mengapa ia sangat ingin bertemu suaminya sekarang. Namun belum sempat ia melakukan itu. Pintu kamar itu sudah terbuka, menampilkan Jaemin yang berjalan masuk kedalam kamar.

"Tuan..aku.."

"Sayang!"

Perkataan Jeno terpotong saat Jaemin tiba-tiba saja memeluknya dengan sangat erat.

"Ada apa? Kau baik-baik saja tuan?"
Tanya Jeno yang khawatir dengan keadaan sang suami.

"Aku sangat baik sekarang"
Jawabnya yang masih memeluk Jeno.

"Bisa beritahu aku kenapa?"
Tanya Jeno yang masih saja bingung karena sikap tiba-tiba suaminya.

Jaemin melepas pelukannya dari Jeno. Lalu menyentuh perut Jeno dengan telapak tangannya.

"Di sini..ada anak kita"
Ucapnya dengan lirih namun terdengar jelas di telinga Jeno.

"Anak? Anak kita?"
Jeno menatap bingung kearah sang suami.

Sang suami mengangguk tegas,
"Kau hamil sayang"

.......................................


























"Hamil?"

Jeno mencoba mencerna kalimat yang keluar dari mulut suaminya.

'Gue gak salah denger kan. Suami gue bilang gue hamil?'

Jaemin yang tidak mendapat respon dari sang istri,mulai menyadarkannya dari acara melamunnya.

"Kau baik-baik saja sayang?"

"Aku..aku baik.."
Jawab Jeno yang akhirnya sadar kembali.

Ia menatap Jaemin dengan tatapan seriusnya.

"Apa perkataan tuan tadi benar kalau aku sedang hamil?"
Tanya Jeno memastikan.

Sang suami kembali mengangguk.

Jeno yang mendapat jawaban itu langsung mematung seketika.

'GUE HAMIL? GUE LAGI HAMIL!?'

"Tuan.."
Jeno menatap wajah sang suami dengan tatapan kagetnya.

"Ini benar kan? Kau sedang tidak berbohong padaku?"

"Aku tidak pernah membohongi mu, sayang"

Setelah mendapat jawaban itu. Jeno langsung tersenyum bahagia dan langsung memeluk erat tubuh tegap sang suami.

"Hiks..hueeeeee! Aku.."
Jeno menangis dengan sangat histeris. Ia memeluk tubuh sang suami dengan sangat erat.

"Aku bahagia!"
Lanjutnya yang masih saja menangis dengan keras.

Jaemin yang mendengar ucapan yang keluar dari mulut istrinya langsung tersenyum bahagia.

Ia pikir Jeno tidak akan menerima anak itu. Karena yang ia tau sang istri belum mencintainya sampai sekarang. Tapi ternyata tidak. Tidak ada satupun ibu yang akan menolaknya anaknya. Termasuk Jeno.






































"Tuan..aku mencintai mu"


















































VannoWilliams

CEO (JaemJen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang