Hari ini menjadi hari yang membahagiakan untuk Jeno. Selain karena hubungannya yang sudah sangat jelas dengan sang suami. Tapi, ia juga akan pergi keluar mansion untuk berjalan-jalan.
"Nana..pokoknya aku gak mau di larang-larang! Aku mau bebas! Aku mau makan apapun yang nanti aku temui!"
Jeno terus berceloteh sepanjang perjalanan mereka menuju pusat kota yang ada di seoul."Tidak"
Jawab Jaemin singkat."Kenapa? Nana..jangan melarang ku!"
Jeno kembali merengek."Tidak"
Hanya itu jawaban yang ia terima
Jeno merengut kesal.
"Kalau begitu berikan aku uang yang banyak..aku ingin membeli banyak barang untuk bayi ku!"
Ucapnya yang kini mengulurkan tangannya pada sang suami.Jaemin meliriknya sekilas, lalu kembali menatap kearah depan.
"Kau tidak perlu uang. Semua yang kau inginkan akan di berikan di sana"
Ucapnya.Jeno mengeryit tidak suka.
"Kenapa begitu? Apa karena kau seorang ceo?"
"Jaga sopan santun mu, sayang!"
"Jangan memanggil ku sayang!"
Jeno memalingkan wajahnya, lalu menatap lurus kearah jendela mobil mewah yang tengah mereka tumpangi. Ia tidak suka jika sang suami sudah meninggikan suaranya seperti itu.Jaemin tidak merespon apapun, ia membiarkan sang istri bersikap semaunya.
Setelah sampai ke pusat kota. Rombongan tuan Na di sambut dengan baik. Namun mall yang ingin mereka kunjungi harus di kosongkan demi keamanan tuan Na dan nyonya Na. Apalagi mall besar ini memang milik Jaemin. Jadi sangat muda untuk menutupnya dengan tiba-tiba seperti ini.
"Mengapa seperti ini!? Ini terlihat tidak seru!"
Jeno bergumam kesal saat melihat seluruh mall yang terlihat sepi, yang tersisa hanyalah penjualnya saja."Tuan..mengapa kau melarang yang lain untuk datang ke sini?"
Tanya Jeno yang kini melirik sang suami yang terus berada di sampingnya."Itu terlalu berbahaya untukmu"
"Berbahaya!?"
Jeno terlihat masih tidak terima."Maaf nyonya..ini demi keselamatan anda"
Ucap sang sekretaris mencoba menjelaskan."Tapi tidak seperti ini juga..aku ingin bertemu dengan yang lain dan menyapa mereka. Jika seperti ini, lebih baik aku pulang saja!"
Jeno melipat kedua tangannya di dada.Jaemin yang terlihat tengah menahan sesuatu di hatinya memilih menatap sang istri dengan tatapan tegasnya.
"Jangan membantah!"
Ucapnya yang berhasil membuat Jeno menatapnya tidak percaya."Kenapa!? Kau ingin memarahi ku!?"
Jeno menatap sang suami dengan kesal.
Ia mengepalkan kedua tangannya, merasa tidak terima saat sang suami menatapnya seperti itu."Yasudah tidak perlu! Aku bisa pulang sekarang juga! Jeongin, Sungchan, ayo kita pulang!"
Ucapnya dengan suara lantang hingga membuat seluruh manusia yang ada di sana menatap kaget kearahnya.Nyonya mereka sungguh sangat mengerikan dalam keadaan seperti ini.
Baru saja satu langkah ia pergi. Tubuhnya kembali di tarik sang suami, yang langsung memeluk pinggangnya dengan erat.
"Lepasin!"
"Sayang.."
Suara berat yang terdengar mengintimidasi itu membuat Jeno merasa takut.'Ada apa sama gue!? Kok gue jadi takut gini sih?'
VannoWilliams
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO (JaemJen)
Teen FictionKisah seorang anak lulusan sma bernama Lee Jeno yang mengalami kecelakaan di hari kelulusannya. Harus rela di jodohkan oleh kedua orang tuanya dengan seorang ceo yang sudah menyelamatkan nyawanya.