Setelah melihat semua kejadian itu. Jeno bergegas kembali ke dalam kamar dengan ekspresi kesalnya. Ia melihat Jaemin yang masih tidur dan tidak sadar jika istrinya sudah tidak ada di sisinya sedari tadi.
Jeno kembali naik keatas tempat tidurnya lalu bersandar di dada bidang sang suami.
"Jadi tuh anak cara mainnya kayak gini"
Gumam Jeno dengan lirih.Jeno menghela nafas lalu menoleh kearah wajah suaminya.
'Baru aja gue kepikiran untuk minta maaf ke dia besok karena sikap gue yang keterlaluan dan nangis nggak jelas tadi. Eh, malah kebusukan dia yang terungkap. Kasihan Nana yang harus nikah sama tuh nenek lampir'
Jeno semakin menyandarkan dirinya di dada sang suami.
Jeno menghela nafas lalu kembali melirik kearah sang suami yang kini kembali memeluk tubuhnya dengan erat.
'But Sorry ya nenek lampir, lo berurusan dengan orang yang salah'
Setelahnya Jeno langsung tersenyum dengan manisnya.
Flashback end.
Jeno berjalan dengan santai menuju ruang dapur mansion, dengan Jeongin yang mengikutinya.
"Nyonya, apa yang anda lakukan di dapur? Tuan Na melarang anda menyentuh barang-barang kasar ini"
Ucap salah satu kepala pelayan yang memegang ahli dapur.'Astaga! Suami gue posesif amat sih!'
"Aku ingin memasak sesuatu untuk tuan Na, bisakah kalian membantu ku?"
Tanya Jeno dengan mata memelasnya."Tapi nyonya, tuan bisa membunuh kami jika-"
"Stop! Berhenti membicarakan suamiku yang tampan itu! Saat ini aku yang meminta. Apa kalian tidak kasihan dengan nyonya kalian yang malang ini?"
Tanya Jeno yang kembali memelas. Saat mendengar dan melihat ekspresi menggemaskan dari Jeno. Sontak seluruh pelayan yang ada di sana membungkuk hormat."Kami akan menuruti mu, nyonya!"
Teriak mereka secara bersamaan."Terimakasih!"
Alasan mengapa Jeno berada di dapur saat ini adalah untuk memasak sesuatu yang enak untuk sang suami.
Karena ia tau, jika selama ini Liana lah yang memasak makanan yang mereka makan. Dan sang suami menyukainya, tentu saja Jeno tidak terima.
Gimana kalo suami gue di guna-guna!?
'Lah kok malah ngawur gue!'
Namun alasan sebenarnya adalah Liana yang akan segera memasak saat tau Jaemin yang akan segera pulang kembali ke mansion. Itu sebabnya Jeno pergi ke dapur duluan agar bisa mendahuluinya
Dan benar saja, saat masakan Jeno sudah hampir selesai. Liana baru masuk ke dalam dapur untuk memasak makan siang untuk mereka.
Namun saat masuk ke dalam ia sangat terkejut ketika melihat Jeno yang tengah menyajikan masakannya di atas piring.
"Nyonya, apa yang kau lakukan di sini?"
Tanyanya dengan sopan."Aku sedang memasak, apa kau tidak melihatnya?"
"Saya melihatnya, tapi bukankah nyonya tidak pernah pergi ke dapur?"
"Aku ingin memasak sesuatu untuk SUAMI ku"
Ucap Jeno yang menekankan kata suami di depan Liana. Liana terlihat menahan amarahnya sekarang."Tapi nyonya ini terlalu dini, bukankah tuan Na akan pulang lebih lama? Makanan itu akan dingin saat dia pulang nanti"
Ucap Liana menatap kearah Jeno, dengan di iringi senyuman remeh di wajahnya."Apa nyonya tidak mengingat jadwal perjalanan dari suami nyonya sendiri? Ah, sayang sekali ketika istri keduanya yang lebih paham"
Lanjut Liana yang kini menatap Jeno dengan tatapan yang sama. Jeno terlihat sangat santai. Ia tetap menyiapkan hidangan itu. Dan saat hidangan terakhir jadi.Tiba-tiba saja salah satu bodyguard mendatangi mereka. Itu adalah Jung Sungchan, bodyguard setia Jeno.
"Maaf saya mengganggu, nyonya.."
Ucapnya dengan sedikit menunduk."Tidak apa, ada yang ingin kau sampaikan?"
Tanya Jeno dengan senyuman.Sungchan mengangguk lalu berucap,
"Tuan Na sudah pulang dari luar kota. Dan tuan Na menyuruh saya memanggil anda, nyonya.."Dan setelah mendengar hal itu. Jeno langsung tersenyum dan menyuruh para pelayan yang membantunya memasak tadi berjalan kearah ruang makan dengan membawakan masakan yang ia buat sedari tadi.
Jeno berjalan melewati Liana, namun sebelum itu ia sempat menoleh kearah Liana.
"Kita lihat, siapa yang lebih memahami Jaemin di sini!"
VannoWilliams
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO (JaemJen)
Teen FictionKisah seorang anak lulusan sma bernama Lee Jeno yang mengalami kecelakaan di hari kelulusannya. Harus rela di jodohkan oleh kedua orang tuanya dengan seorang ceo yang sudah menyelamatkan nyawanya.