Akhir bagi ketiganya...

1.7K 197 2
                                    

Sekembalinya Adlen dari ruangan Alisa, tiba tiba wajah pria itu berubah menjadi memerah penuh amarah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekembalinya Adlen dari ruangan Alisa, tiba tiba wajah pria itu berubah menjadi memerah penuh amarah.

Ia pergi keruang tamu menuju tempat di mana istri dan anak angkatnya berada, wajahnya semakin menggelap saat melihat wajah istri dan anak angkatnya yang sedang tersenyum lebar menanti kehadirannya.

Pria itu bahkan mengepalkan kedua tangannya penuh kemarahan saat mengingat apa yang ia lihat di ruangan Alisa tadi. Dengan langkah terburu buru Adlen langsung menghampiri istri dan anak angkatnya sambil menatap tajam kearah keduanya.

"Sialan! selama ini saya sudah di bodohi bangsat!!" Ia terus bergumam hingga langkahnya terhenti di depan Jihan Putri angkatnya. Sementara tidak jauh di belakangnya ada Alisa yang tersenyum smirk sambil melipat tangannya di depan dada.

" appa kau sudah kembali?!" Seru Jihan dengan wajah sumringah, begitu juga wajah nyonya manoban yang ikut sumringah, Mereka berdua sudah membayangkan jikalau sebentar lagi kehidupan mereka akan berubah seperti dulu kaya raya.

Sedangkan Adlen hanya diam menatap penuh kemarahan kepada keduanya, ia mengepalkan tanganya kemudian menampar dan menendang Jihan membabi buta.

Plakk

Plakk

Plakk

Bugh

Bugh

Bugh

'' tidak!! Yeobo hentikan ada apa denganmu!! Aku mohon hentikan!!?"  Seolah tuli dengan teriakan istrinya Adlen terus memukul jihan tanpa ampun hingga membuat wajah cantik gadis itu bener benar bengkak.

" ap....appa ber...berhenti" lirih Jihan sebelum gadis itu pingsan. Ia sudah tidak sanggup menahan rasa sakit yang di berikan oleh Adlen. Sedangkan nyonya manoban mencoba menaha suaminya, namun Adlen malah memukulnya seperti jihan tanpa ampun.

Bugh

Bugh

Bugh

Bugh

Bagai kerasukan setan, Adlen terus memukul istrinya membabi buta. Pria itu sudah kehilangan kesadaranya akibat kemarahannya yang begitu besar.

" ye...yeo...bo" nyonya manoban berucap dengan suara terbata bata hingga wanita paruh baya itu kehilangan kesadarannya.

Setelah melihat keduanya sudah pingsan, akhirnya Adlen terduduk di lantai sembari menangis kecil.

Pria itu menyesali perbuatannya kepada Lalisa putri kandungnya, ia merasa berdosa kepada putrinya sendiri.

Jika waktu bisa di putar Adlen berjanji kepada dirinya untuk menjaga dan merawat Putrinya Lalisa.

Dengan wajah dipenuhi penyesalan, Adlen berjalan menuju Alisa yang tengah tersenyum miring kearahnya.

DI NIKAHI SANG NONA TAIPAN( END)✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang