manja

4.4K 330 7
                                    

Seminggu kemudian....

Setelah seminggu tinggal bersama dengan jennie, lalisa sudah mulai membaik. Mulai dari fisik serta psikolognya.

Ia sangat bersyukur karena jennie begitu memperhatikan dirinya, dia juga sudah jujur tentang apa yang ia alami selama 10 tahun terakhir ini kepada jennie kecuali alasan mengapa dirinya meninggalkan jennie. Menurut lalisa belum waktunya.

Dan reaksi jennie pun cukup bagus saat mendengar kejujurannya, sehingga membuat hubungan mereka berdua semakin dekat.

Bahkan sekarang lalisa semakin lengket kepada jennie, dia tidak mau di tinggal barang sedetikpun oleh gadis bermata kucing itu.

" by jangan tinggalkan aku sendirian di sini" rengek lalisa bergelayut manja di tubuh jennie.

Entah apa yang membuat gadis berponi di pelukan jennie begitu menggemaskan, sehingga mau tidak mau jennie menuruti keinginannya.

" lalu kamu mau apa hm?" Jennie mencoba bertanya, apa yang sebenarnya di inginkan oleh gadis berponi ini darinya.

" mau ikut kamu" cicit lalisa menunduk, gadis berponi itu seakan akan tidak mau berpisah dari jennie barang sedetik pun.

" mau ikut kemana? Aku hanya pergi kekantor sebentar sayang, setelahnya aku bakal kembali dengan cepat" lagi dan lagi jennie membujuk sang istri agar mau tinggal di mansion. Toh dia tidak akan lama,,, jika pekerjaannya telah selesai dia bakal kembali dengan cepat.

Namun semua bujukan nya tak mempan saat melihat gelengan dari gadisnya, jennie hanya mampu menghela nafas sabar.

Wanita bermata kucing itu kini membawa lalisa ke atas pangkuannya dan memeluknya dengan erat." Apa ini yang kamu mau hm" lalisa mengangguk cepat.

Gadis berponi itu memang menginginkan jennie terus bersamanya, bahkan dia tak mau di tinggal hanya sedetik saja.

" kita sarapan sebentar, habis itu kita nonton" ajak jennie membuat lalisa seketika mengangguk antusias.

" tapi gendong" rengek lalisa tidak ingin turun dari gendongan jennie, gadis itu sudah sangat nyaman dengan posisinya sekarang.

" baiklah princess, ayo kita turun" ujar jennie lembut, kemudian ia menggendong lalisa layaknya koala. Sedangkan lalisa memeluk leher jennie dengan erat agar tubuhnya tidak jatuh.

" kenapa kamu sangat menggemaskan hon, kaya babii" ledek jennie tertawa. Sedangkan lalisa hanya mendengus sebal mendengar ledekan jennie yang tidak ada akhlak.

" diamlah! Mulutmu bau dosa by" ketus lalisa memukul bahu jennie dan hal itu pula yang membuat tawa jennie yang tidak pernah di dengar oleh orang lain kini menggelegar di seluruh penjuru mansion.

Bahkan para maid dan bodyguard yang tengah melakukan aktifitasnya menatap tidak percaya dengan apa yang mereka lihat dan dengar.

Apakah itu majikan mereka atau kah orang lain? Lihatlah tawa itu begitu merdu saat terdengar di telinga mereka semua.

Karena yang mereka tau, jennie tidak pernah tertawa selepas itu. Bahkan wajah yang selama ini jennie tunjukkan hanya datar tanpa ekspresi.

Namun, apa yang mereka lihat saat ini adalah pemandangan yang cukup langkah. Dimana sang CEO yang terkenal dengan image dinginnya kini tengah tertawa terbahak bahak tanpa beban.

Oh jangan lupakan wajahnya yang terus mengejek seorang gadis yang tengah berada di dalam gendongannya itu, dan hal itu sukses membuat para perkerja termasuk suga dan seulgi tertegun menyaksikan tingkah kedua sejoli tersebut.

" hentikan by kau membuatku maluuu" rengek lalisa saat mereka berdua telah sampai di meja makan untuk sarapan pagi.

" enak saja, aku tidak akan berhenti sampai aku puas menjahilimu." Bantah jennie tidak ingin berhenti mengejek atau menggoda lalisa.

Sementara lalisa hanya bisa mencebik bibirnya kesal, ia ingin sekali memukul kepala jennie supaya gadis bermata kucing itu berhenti menggodanya.

" terserahmu saja, aku tidak perduli" sinis lalisa dengan mata melotot yang mana membuatnya terlihat begitu menggemaskan.

" yakkk lalisa jangan membuat wajahmu seperti itu! Aku tidak akan bisa menahan diri jika melihat wajahmu yang menggemaskan ini. jadi, hentikan okay."

Mendengar pekikan jennie, lalisa hanya memutar mata malas." Ck dia yang memancing dia juga yang melarang. Dasar kucingg gila kawin" batin lalisa menatap jengah kearah jennie yang menatapnya garang.

" iya iya aku tidak akan menunjukkan wajah seperti ini lagi, tapi kamu juga jangan usilin aku terus dong" ketus lalisa, bahkan bibirnya semakin mengerucut di depan sehingga membuat wajahnya semakin menggemaskan di mata jennie.

Jennie yang memang memiliki iman lemah jika menyangkut yang imut imut, langsung menggigit pipi gembul milik lalisa tanpa rasa bersalah sedikitpun.

" yakk kim jennie pipiku sakit pabbo-yaa!!" Teriak lalisa memukul pipi jennie dengan keras, namun hal itu tak berdampak apapun kepada jennie yang malah asik tertawa kencang.

" tidak sakit wleee" ledek jennie memgeluarkan lidahnya mengejek lalisa yang tengah berkaca kaca di atas pangkuannya.

Sekarang ini mereka tengah duduk di meja makan dengan jennie yang memeluk tubuh lalisa yang tengah berada di atah pangkuannya. Sedangkan di atas meja sudah terdapat banyak makanan yang sudah siap di santap.

" dasar jennie pabbo!!" Marah lalisa dengan pipi yang mengembung bak ikan buntal.

Bahkan tangan gadis berponi itu tengah di lipat di depan dadanya, sehingga membuat penampilannya terlihat begitu menggemaskan layaknya anak kecil.

Imut

Hanya satu kata itu yang keluar dari bibir indah jennie, wanita bermata kucing itu terlihat begitu bahagia pagi ini. Biasanya setiap pagi, ruang makan ini tidak pernah sehangat ini. Namun, berbeda saat lalisa hadir, ruang makan ini seketika menjadi hidup dan hangat.

Bersambungg

DI NIKAHI SANG NONA TAIPAN( END)✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang