Setelah rara santang sudah mengantarkan kian santang ke kamarnya
"Terimakasih yunda krn telah mengantarku, tolong sampaikan permintaan maafku kepada bunda, aku tak bermaksud bikin ibunda sedih, aku hanya ingin ibunda tak kenapa-kenapa krn jurusku ini, sungguh tadi aku tak bisa mengendalikan jurus dewa harimau itu jadi klu yunda terluka biarkan aku yang mengobatinya" kian santang sangat bersalah kepada keluarganya
"Iya rai, jangan bersalah dirimu, alhamdulillah aku tak terluka sedikitpun krn mu walau tanganku perih sekali dengan cakaranmu itu" rara santang menujukan
"Yunda, maafkan aku, aku akan melakukan apapun itu untuk bisa di maafkan yunda"
"Tidak perlu rai, sekarang kau harus shalat, sudah 2 hari kamu tidak shalat, sehabis shalat lalu rai tidurlah nanti yunda akan membangunkanmu pas magrib dan kita akan shalat berjamaah"
"Iya yunda"
Rara santang pergi dari kamar kian santang, sementara kian santang sedang berwudhu untuk melaksanakan shalat ashar, kian santang sudah melaksanakan shalat ashar lalu ia tidur krn tubuhnya masih lemas
Pov kamar amuk marugul
"Raka, kenapa berdebah itu masih hidup, katamu racun itu akan mempengaruhi kehidupannya tapi lihatlah raka, dia bahkan tak apa-apa"
"Raka tidak tau, kenapa berdebah itu tak mati"
"Uwak, bagaimana jika kita serang dia di malam hari?, para golongan hitam sudah mati, kita tak bisa mengandalkan golongan hitam terus menurus"
"Keponakan ter cintaku raden surawisesa, kau minta saja tahta padjajaran kepada ayahandamu"
"Bagaimana bisa uwak, pasti ayahanda tak memberikannya"
"Putraku, turuti kata uwakmu itu, lagi pula kau belum mencobanya bukan?"
Surawisesa sangat ragu meminta tahtanya tapi dia belum pernah meminta tahta itu, surawisesa mengganguk "baiklah bunda, uwak temani aku ke ayahanda uwak"
"Sandika raden, rai aku pamit dulu, sampurasun"
"Rampes"
Sesampenya mereka berdua di sidang istana
"Hormat kami ayahanda"
"Ada apa putraku"
"Ayahanda, aku meminta janji ayahanda itu, bukan kah ayahanda berjanji klu golongan hitam sudah mati maka ayahanda akan memberikan ku sebuah tahta?, apa ayahanda tak tau klu golongan hitam sudah mati"
"Ayahanda tau, tapi ini belum saatnya putraku, masih ada banyak golongan hitam yang ingin menghancurkan padjajaran"
"Ck, ayahanda ingin memberikan tahta itu tidak kepadaku?, apa janji ayahanda itu palsu?"
"Ayahanda tidak pernah meng ingkari janji ayahanda putraku, tapi kau belum saatnya mengantikan ayahanda"
"Rai prabu sliwangi, apa susahnya memberikan tahta itu kepada putramu?, apa rai hanya tepati janji rai prabu kepada anak-anak dari subang ralang itu"
"Sudah cukup putraku, raka. Aku selalu adil kepada keluargaku, tapi memang surawisesa belum cocok menjadikan raja, apa sudah jelas lagi"
"Klu ayahanda tak ingin menjadikan aku jadi raja di kerajaan padjajaran ini, maka aku akan keluar dari padjajaran ini dan langsung membangun kerajaan sendiri, aku akan bersumpah aku akan menghancurkan padjajaran ini" suara petir bergemuruh saat surawisesa bersumpah, surawisesa langsung meninggalkan istana padjajaran
"Rai prabu, kenapa rai tak menghentikannya?, apa rai sudah tak sayang lagi sama putramu?, aku benar-benar membenci rai prabu" amuk marugul menyusul surawisesa
"Jagat dewa batara, sang hyang widhi tolong lah hamba, putra hamba sudah membenci hamba sedangkan raka hamba juga sudah membenci hamba, tolong bantu hamba"
"Ambuing,ambuing"
"Hormat kami resi kunjung putih"
"Tak usah hirau ger, sang hyang widhi mengujimu, sang hyang widhi ingin membuatmu kuat ger, nantinya putramu akan kembali baik lagi jika sudah waktunya begitu pula dengan istrimu ger, gusti ratu kentring manik akan baik kepada semua orang yang ia temukan, tapi ingat ger putramu kian santang jika sudah waktunya maka dia akan membenci keluarganya sendiri, itu saja yang sudah di perintahkan sang dewata yang agung kepada ku ger, sampurasun"
"Rampes"
"Jagat dewa batara, putraku kian santang akan membenci keluarganya sendiri tapi bagaimana mungkin dia membenci keluarga klu bukan hasutan dari orang lain"
Subang ralang yang kebetulan lewat di sidang istana melihat prabu sliwangi sangat kebingungan dan ketakutan, ia memutuskan untuk ke suaminya "kakanda" ucap lembut subang ralang
"Dinda"
"Ada apa kanda?, apa yang membuatmu kebingungan?"
"Tidak ada dinda, apa putra kita kian santang mengalami hal yang di luar nalar kita?, seperti membentak dinda"
Subang ralang langsung mengingat kejadian tadi siang "iya kanda, ada apa dengan putra kita?"
"Putra kita kian santang mengalami jurus dewa harimau dinda, apabila ia sedikit marah maka ia tak bisa mengendaliinnya dinda, tapi tenanglah dia sudah memperlajari jurus penutupnya jadinya tak ada masalahnya dengan jurus itu"
"Alhamdulillah, tapi kenapa kanda terlihat ketakutan?"
"Surawisesa pergi meninggalkan kita semua entah sampai kapan ia akan membenci kita, raka amuk marugul juga sama dinda, itu yang membuat kanda sangat takut"
"Astagfirullah, tapi bagaimana bisa terjadi kanda? Apa kanda memarahinya atau apa"
"Dia meminta tahta kerajaan namun kanda tolak, dia tidak cukup dewasa dinda"
"Tapi kanda...klu begini nanti rai kentring manik juga ikutan membenci kanda dan dinda"
"Tenanglah dinda, jangan khawatir begitu"
"Iya kanda"
"Kanda yakin suatu hari surawisesa akan menjadi baik"
"Ya kanda, dinda juga yakin"
KAMU SEDANG MEMBACA
raden kian santang (Season 2) (END✔️)
Ficção HistóricaHayalan author saja, tidak berkaitan dengan sejarah (Fyo : ini selalu di ulang terus ceritanya krn ingin mendapatkan cerita yang seru) Mulai : 12 - 02 - 2023 Akhir : 14 - 03 - 2023 Udah tamat yak