bab 44

172 9 0
                                    

Setelah walangsungsang datang, padjajaran telah hancur, ia mencari-cari adiknya kesana kemari namun tak kunjung di temukan, ia langsung berdoa kepada allah swt agar bisa menemukan keberadaan adiknya itu, sebuah bayangan terlintas dari pikirannya, ya itu adiknya yang terlintas dalam benak cakra buana "syukurlah klu rai kian santang sudah berada di tempat yang aman, aku harus ke istana japura untuk menengok rai kian santang" monolognya

Namun walangsungsang memilih membereskan kekacauan ini terlebih dahulu sebelum ke istana japura

Singkat cerita sudah seharian walangsungsang membersihkan namun tak kunjung selesai "ha, aku sangat lelah dengan bersih-bersih ini, lebih baik aku menggunakan kanuraganku" batinnya

Singkat cerita walangsungsang sudah membersihkan istana padjajaran

Walangsungsang berjalan kearah warga untuk memastikan para warga aman

"Maaf nyisanak, apakah kalian aman" tanya walangsungsang

"Ya, kami aman, kenapa memang kisanak?"

"Ah tidak, aku hanya memastikan, apa kalian tak tau klu padjajaran telah di serang?"

"Tidak, lalu kondisi istana padjajaran bagaimana?"

"Sudah seperti semula nyisanak, emm.....maaf nyisanak, aku pergi dulu krn ada urusan, sampurasun"

"Rampes"

Walangsungsang langsung ke istana japura untuk melihat adiknya itu

____________

Kian santang sudah sadar dari pingsannya, ia langsung mencari-cari ratna sari yang sedari tadi menjadi tawanan

"Raka, kau mencari apa" tanya surawisesa yang sedikit heran dengan kian santang

"Dimana dinda ratna sari rai"

"Aku tak tau raka, setauku yunda ratna sari tidak ada di pertarungan"

"Apa!!, bagaimana kondisi dia" cemas kian santang

"Tenang saja raka, semoga yunda ratna sari baik-baik saja"

"Iya rai, lalu dimana bunda subang ralang"

"Sedang di kamar bunda kentring manik raka"

"Syukurlah klu ibunda tidak apa-apa"

"Iya raka"

__________

Di gerbang istana, ada walangsungsang yang mencoba masuk istana japura

"Hei, hei, kau kenapa raden walangsungsang"

"Uwak prabu, tolong bukakan gerbangnya, aku ingin masuk"

"Yasudah kau masuk saja raden" amuk marugul langsun

"Terimakasih paman sudah mengizinkan aku masuk"

"Ya...ya..ya, klu kau ingin bertemu dengan adikmu bisa saja ke ruang pengobatan"

"Iya paman"

"Tumben sekali paman amuk marugul bersikap baik kepadaku, seperti ada yang aneh" monolog walangsungsang

Walangsungsang sudah sampai ke ruang pengobatan "assalamualikum rai"

Mereka semua yang ada di situ langsung menengok kearah suara tersebut

Kian santang sangat senang krn rakanya telah kembali "Raka?" Kian santang berlari kecil kearah rakanya

"Rai, apa kondisimu sudah normal?"

"Alhamdulillah raka, aku sudah baik"

"Alhamdulillah"

"Lalu kenapa istana padjajaran tak ada orangpun kecuali para prajurit dan emban?"

"Yang benar saja raka, tadi ada penyerangan, mungkin raka cakra buana salah liat" sahut surawisesa

"Tidak rai, raka melihatnya sendiri, raka sudah membersihkan bekas-bekas pertarungan"

"Maaf jika aku sudah merepotkan raka"

"Tidak apa-apa rai"

"Dimana ibunda subang ralang?" Lanjut walangsungsang

"Ada di kamar ibunda kentring manik raka, sebelum aku ke kamar raka kian santang, aku ke kamar ibunda kentring manik dulu"

"Ohh, klu begitu raka ke kamar ibunda kentring manik dulu ya, jaga diri kalian masing-masing" sebelum meninggalkan kedua adiknya, walangsungsang mengusap-usap rambut kedua adiknya itu

Walangsungsang sudah sampai di kamar kentring manik, ternyata benar subang ralang ada di dalamnya

"Assalamualikum bunda"

"Putraku walangsungsang" subang ralang berlari kecil sama seperti kian santang

"Apa kondisi ibunda baik-baik saja"

"Alhamdulillah kondisi bunda baik"

"Alhamdulillah"

"Putraku walangsungsang, bagaimana dengan kerajaanmu?"

"Baik-baik saja bunda"

"Syukurlah"

Udh yak sampai segini doang, keknya pas tayang kian santang season 3 cuman sampai 50 bab doang deh

raden kian santang (Season 2) (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang