bab 30

180 12 0
                                    

Keesokan harinya

Kian santang kerumah ratna sari dengan perasaan sangat gugup dan sedikit deg degan

"Assalamualikum ratna sari"

Kebetulan ratna sari ada di luar rumah, ia langsung menghampiri kian santang "Walaikum salam raden, ada apa"

"Maaf nyimas klu aku berkata sangat lancang"

"Ada apa raden"

"A..aku ingin"

"Ingin apa raden? Jangan membuatku penasaran"

Kian santang langsung menghanturkan pernafasan supaya tidak deg-degan "aku ingin melamarmu menjadi kekasihku, apa kau menerimanya" ucap kian santang yang terburu-buru

"Katakan sekali lagi biar aku tak salah mendengar"

"Aku ingin melamarmu, apa kau mau"

"Melamarku? Apa tak salah raden"

"Tidak nyimas, cepatlah jawab mau atau tidak"

"Aku mau raden"

Perasaan kian santang menjadi lega "alhamdulillah, terimakasih nyimas"

"Iya raden, lalu apakah aku harus ikut denganmu atau aku tetap disini?"

"Kau ikut saja denganku lalu kita beraktivitas seperti biasanya dengan bersama-sama"

"Sandika raden"

Akhirnya mereka pergi ke padjajaran

(Fyo klu ratna sari hidup sendiri yak)

_________________

Sesampainya mereka berdua di istana padjajaran

"Prajurit"

"Hamba raden"

"Bawa ratna sari ke kamar yang paling dekat dengan kamarku dan persiapkan makanan yang paling enak untuk nyimas ratna sari"

"Sandika raden"

Kian santang langsung ke kamarnya

"Ayo nyimas ikut denganku"

"Iya paman"

Ratna sari dan prajuritpun ke kamar yang di tuju

(Fyo : kamar ratna sari hanya beberapa langkah dari kamar kian santang, di bilang cukup dekat)

"Ini nyimas kamarmu"

"Terimakasih paman"

"Makanan apa yang kau inginkan?"

"Tidak ada paman, cukup dengan susu saja"

"Apa itu saja?"

"Iya paman prajurit, itu saja, jika susunya nanti bisa kan paman? Aku ingin susu nanti malam"

"Baik nyimas, klu begitu hamba permisi dulu"

"Silahkan"

Malam hari tiba

Ratna sari dan seluruh keluarga istana sudah selesai melaksanakan shalat berjamaah

"Raka, ibunda. Ini ratna sari"

"Salam kenal gusti ratu, raden"

"Salam kenal nyimas"

"Salam kenal juga nyimas"

"Klu boleh tau apa kalian memiliki hubungan? Tak biasanya rai kian santang membawa perempuan lain ke istana tanpa sepengetahuanku"

"Raka, huss"

"Eh maaf rai"

"Kita punya hubungan raden, raden kian santang melamarku menjadi pasangannya"

Walangsungsang terkejut sekaligus sangat senang krn rainya akhirnya mempunyai kekasih "Apa benar itu rai, aku tak percaya"

"Benar raka, aku tadi mengungkapin perasaanku kepada nyimas ratna sari"

"Oh ya nyimas ratna sari, dimana orang tuamu"

"Orang tuaku telah meninggalkanku sejak 3 tahun yang lalu raden"

"Maaf jika buat nyimas mengingat orang tua nyimas kembali"

"Iya raden, tidak apa-apa kok"

"Oh ya, nyimas boleh panggil aku dengan sebutan ibunda"

"Gusti ratu ingin di panggil ibunda? Apa aku tidak salah"

"Tidak nyimas"

"Baiklah, ibunda"

"Maaf raka, ibunda. Aku ingin ke kamarku, nyimas ikut aku, assalamualikum"

"Walaikum salam" jawab subang ralang dan walangsungsang

Tak lama setelah kian santang pergi, subang ralang juga pergi ke kamarnya
________________

"Maaf raden, kenapa aku ke kamarmu? Apa ada yang penting ya?"

"Iya ada hal yang sangat penting"

"Apa itu raden"

"Klu kita punya anak, apa yang cocok dengan nama anak kita"

"Maksud raden bagaimana"

"Klu kau melahirkan seorang anak, nyimas ingin menamai anak itu siapa?"

"Sepertinya cocok endang geulis"

"Memang nama itu ada berkaitan dengan kehidupan nyimas atau bagaimana?"

"Iya raden, endang geulis adalah yundaku"

"Lalu yundamu dimana?"

"Entahlah raden, aku juga tak tau"

"Oh baiklah, itu saja yang aku ingin sampaikan kepadamu, oh ya ada satu lagi"

"Apa itu?"

"Apakah kamu suka dengan kamarmu?"

"Suka raden"

"Alhamdulillah jika kau suka, lalu adakah yang kau ingin sampaikan kepadaku"

"Ada"

"Apa?"

"Apakah raden ingin mencari yundaku?"

"Insyaallah aku akan mencari yundamu sampai ketemu"

"Tapi pasti raden tidak akan pernah bisa ketemu dengan yundaku krn keberadaannya tidak jelas, aku tak tau klu yundaku masih hidup atau tidak"

"Tenanglah nyimas, aku yakin yundamu pasti ketemu"

"Iya raden, aku pergi ke kamarku dulu, assalamualaikum"

"Walaikum salam"

Maaf kata-katanya makin dikit, mau ngejar bab 5 bab lagi dalam 2 hari

Makasih yang udh dukung author

Jangan lupa follow tiktok "pendakwahsaja"

raden kian santang (Season 2) (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang