bab 45

434 12 0
                                    

Keheningan di ruangan kamar kentring manik sampai akhirnya subang ralang menghentikan keheningan itu

"Putraku, apa kau tidak beristirahat saja?, ayo kita beristirahat saja kamar ibunda"

"Iya bunda"

"Rai kentring manik, aku pergi ke kamarku dulu, sampurasun"

"Rampes"

_____________

Walangsungsang sudah sampai di kamar subang ralang

"Ibunda ingin bicara kepadamu tapi jangan beritahukan ini kepada raimu kian santang"

"Beritahukan apa bunda?"

"Apa kau tau, nyimas ratna sari sedang di culik"

"Bagaimana bisa"

Subang ralang menceritakan semua kejadian yang menimpa kian santang akhir-akhir ini

"Tajur agung yang membuat ulah? Dan dia juga yang menyerang rai kian santang, apa dia cari mati"

"Aku akan mencari keberadaan ratna sari bunda, biar bagaimanapun aku tak bisa melihat dinda endang geulis merasa khawatir krn adiknya di culik"

"Iya putraku, kau harus mencarinya agar raimu kian santang tak khawatir juga"

"Yasudah bunda, aku izin pergi dulu, assalamualikum"

"Walaikum salam"

_________

Disisi lain

Ratna sari sedang di ikat oleh seseorang, namun ratna sari di perlakukan dengan baik, entah orang itu mau apa

"Bagaimana bisa kau memperlakukanku dengan baik?, sedangkan kau membenci kanda kian santang"

"Aku tidak perlu membencimu krn kau sangat cantik nyimas, kau adalah seorang gadis yang sangat amat membuatku terpesona"

"Lalu mau apa kau" bentak ratna sari

"Tidak salah lagi, pasti ratna sari ada disini" desis seseorang

"Aku ingin kau melihat suamimu tiada"

"Jangan sakiti suamiku, sakiti aku saja"

"Tidak, apa kau tau klu kau terus memberontak, mungkin saja kian santang kesakitan"

"Bagaimana bisa kau mengendalikan sakit dari kanda prabu kian santang"

"Sangatlah mudah nyimas, apa perlu aku coba?"

Ratna sari tidak percaya dengan omong kosong seseorang misterius itu "coba saja" tantang ratna sari

"Kau yakin?"

"Ya"

Orang misterius itu langsung menggunakan sihir untuk melukai kian santang

_______

Tiba-tiba saja kian santang mengerang kesakitan

"Raka, ada apa"

"Rai, dadaku sangat sakit rai"

"Jagat dewa batara"

_______

(Fyo orang misterius itu nunjukin tangannya yang memperlihatkan kian dantang)

"Bagaimana ratna sari?, apa kau sudah percaya"

"Ya aku percaya, cepat berhentikan rasa sakit itu"

"Baiklah"

Ratna sari sangat lega tidak melihat kian santang kesakitan

"Jangan sekali-kali menantangku nyimas, ancamanku tak main-main"

"Siapa namamu sebenarnya"

"Panggil saja aku nala"

"Nama yang sangat bagus namun berhati jahat" desisnya

"Apa, apa yang kau katakan sekali lagi" kecam orang itu

"Aku tidak berbicara"

"Sekali lagi klu kau permainkan diriku, maka kau tau akibatnya nyimas"

"Ya, aku mengingat itu"

Seorang laki-laki datang ke persekapan ratna sari

"Serahkan ratna sari sekarang juga" kecam orang itu

"Siapa kau?, mengapa kau memerintahkanku?"

"Kau tidak perlu mengenalku, krn aku disini hanya ingin menyelamatkan ratna sari saja"

"Tidak segampang itu bodoh, kau harus melawati mayatku lalu kau bisa membawa ratna sari"

"Sangat mudah" remeh orang itu

Orang itu bertarung dengan nala, sebuah pertarungan sangat dahsyat terjadi

Nala kalah dari orang itu, lebih tepatnya ia sudah tak bernyawa lagi

Orang itu langsung membukakan cadarnya

"Raka walangsungsang"

"Ya rai, mari kita pulang"

"Iya raka"

_________

Singkat cerita merekapun pulang

"Kanda kian santang"

"Dinda" seru kian santang

"Apakabar kanda, maaf jika aku tidak ada di sampingmu beberapa bulan ini, aku sedang di sekap oleh nala"

"Nala?, siapa dia"

"Entahlah kanda, dinda juga tak tau"

"Iya dinda, yang terpenting kau selamat"

"Iya kanda"

"Terimakasih raka walangsungsang"

"Sama-sama rai"

Segini aja dulu yak, lanjut nanti

raden kian santang (Season 2) (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang