bab 37

115 8 0
                                    

⁷Setelah kian santang main kejar-kejar dengan ratna sari

"Udah lah dinda, kanda sangat lelah lari darimu" keluh kian santang

"Sama, dinda juga sudah lelah"

"Yaudah, ini kan sudah malam, bagaimana kita tidur saja"

"Yaudah, kita tidur saja"

Kian santangpun tidur bersama ratna sari

Kian santang bermimpi ia di seret oleh ayahandanya bahkan ia di benci oleh keluarganya

Pov mimpi kian santang

Kian santang merasakan tubuhnya sangat sakit

"Raka, apa-apa ini, kenapa raka menyeretku seperti ini, apa salahku raka"

"Salahmu adalah sudah meracuni ibunda subang ralang, apa kau tega meracuni ibunda sampai ia sekarat, kau ini selalu saja membuat masalah, apa yang terjadi denganmu sebenarnya rai"

"Mm...meracuni?, aku tidak meracuni ibunda"

"Sudahlah jangan mengelak lagi, apa kau ingin ke ibunda supaya kau percaya dan tidak bisa mengelak lagi"

"Silahkan bawa aku ke ibunda raka, aku tidak percaya dengan perbuatanku"

"Mari sini rai"

Walangsungsang menyeret kian santang dengan sangat amat kasar

Kian santang sudah sampai di kamar subang ralang, ia sangat menangis melihat ibundanya tergeletak tak berdaya di kasurnya

"Apa kau sekarang percaya"

"Ibunda, bangun bunda" isak tangis kian santang

Tak sadar, jika kian santang menangis dalam tidurnya, ratna sari mencoba membangunkan kian santang

"Kakanda, bangun"

"Ibunda!!"

"Tenangkan dulu kanda, ceritakan kepada dinda, ada apa"

"Aku bermimpi ibunda terkena racun, apa ibunda subang ralang baik-baik saja"

"Pasti ibunda subang ralang baik-baik saja kanda, sudahlah jangan terlalu kepikiran tentang mimpimu itu"

"Iya dinda, mari kita tidur lagi"

"Mari"

Kian santang dan ratna sari tidur lagi sampai waktu subuh telah tiba

"Dinda, bangun yuk, kita shalat subuh dulu"

"Dinda masih ngantuk kanda, sebentar lagi kanda"

Kian santang mengelitik ratna sari supaya bangun, ratna sari merasa kegelian

"Kanda"

"Yaudah bangun cepat"

"Yaudah iya kanda, dinda bangun"

"Nah gitu dong dinda"

Ratna sari dan kian santang shalat subuh berjamaah di kamar kian santang

Shalat subuh tela selesai, kian santang memutuskan untuk memeriksa ibundanya agar dirinya tidak khawatir lagi

"Assalamualaikum ibunda, apa ibunda masih ada di dalam"

Subang ralang mengencangkan suaranya yang pertanda ia masih shalat

"Baiklah, aku akan tunggu di depan kamar bunda"

Selang berapa menit kemudian, kian santang di bolehkan subang ralang untuk masuk

"Assalamualikum bunda"

"Walaikum salam"

"Apa ibunda sehat?"

"Alhamdulillah ibunda sehat, ada apa nak?"

"Tidak apa-apa bunda, aku ingin sekali merawat ibunda seperti dulu, apa ibunda mau?, nanti urusan kerajaan biarkan rai surawisesa yang urus"

"Tidak usah putraku, jika kau masih sibuk jangan mengurusi ibunda dulu"

"Tapi bunda, aku kan jarang sekali melihat ibunda seperti ini bahkan aku saja tak kuasa menahan rasa rinduku kepada ibunda"

Subang ralang mengelus-elus rambut kian santang "putraku, dengar nasehat ibunda nak"

"Nasehat ibunda apa?"

"Kau harus mengurusi istana padjajaran dulu, habis itu urusin ibunda, apa kau mengerti nak?"

"Iya ibunda aku mengerti, apa ibunda tidak bosan di istana terus?"

"Tidak putraku, klu ibunda bosan tinggal ke ratna sari atau ke rai kentring manik"

"Apa ada yang menyakiti ibunda jika aku tak ada di sisi ibunda?"

"Tidak ada putraku"

"Alhamdulillah klu begitu bunda, oh ya jika ada apa-apa tinggal bilang aku saja ya, nanti aku akan urus semua keperluan ibunda"

"Iya nak, terimakasih"

"Sama-sama bunda, klu begitu aku ke pamit ke kamarku, assalamualikum"

"Walaikum salam"

Bab 38 nanti ae yak, author pengen ngerjain tugas

Bab 38 nanti ae yak, author pengen ngerjain tugas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Itu tugasnya, tinggal 1 soal lagi si hehe

raden kian santang (Season 2) (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang