Tabib mengecek keadaan kian santang yang ternyata keadaannya baik-baik saja "gusti prabu, kondisinya sangat baik-baik saja"
Surawisesa lega namun ia sangat khawatir juga "syukurlah klu gitu, aku kira raka kian santang sedang kenapa-kenapa, kau boleh pergi tabib"
"Sandika gusti prabu, sampurasun"
"Rampes"
_____________
Disisi lain di alam bawah sadar kian santang
"Bagaimana kian santang, apa kau sudah tak berdaya melawanku? Percuma saja klu kau melawanku krn kau tidak akan bisa pakai ilmu kanuraganmu, apa kau mengerti"
"Abikara, salah aku apa? Di bilang klu aku tak membunuh gagak lumayung" ucap kian santang seraya mencoba melepaskan ikatan gaib itu
"Sudahlah kian santang, tak baik jika kau terus berbohong, katakan yang sebenarnya, jangan mengelak dengan perbuatanmu" tegas abikara
"Lagi pula kau tidak bisa melepaskan ikatan itu krn aku sudah menguncinya, jika ayahandamu datang untuk menyelamatkanmu, pasti hanya membuatmu sengsara"
"Ayahandaku sudah moksa abikara, apa kau tidak tau? Mana mungkin ayahandaku masih ada di dunia ini, tidak mungkin klu ada yang menyelamatku, apa kau ini sedang bercanda? Bercandaanmu tidak lucu"
"Ayahandamu sedang moksa? Haha bagus lah klu begitu"
Kian santang yang mendengar itu sangatlah marah "apa yang kau meledekku? Hei abikara kau sudah berhadapan dengan siapa"
"Aku berhadapan dengan pengecut? Apa aku harus takut hahaha" abikara sangatlah ingin membuat kian santang emosi agar ia bisa membunuhnya dengan mudah
"Hei, kau sudah membuatku marah, apa kau tidak tau klu jurusku ini bisa membuatmu binasa"
"Coba saja dengan jurusmu" abikara membukakan tali gaib kian santang
Kian santang langsung mengeluarkan jurus dewa harimaunya, namun kenapa abikara bisa menangkisnya, ia tak menyerang dengan perlawanan itu, kian santang langsung mengabungkan 3 jurus yang ia punya, jurus tersebut ialah jurus dewa harimau,jurus brajamusti,jurus nusawiru
Abikara juga mengeluarkan jurus andalannya yang bisa membuat padjajaran kalah pada saat itu
Kian santang kalah lawan abikara, ia tengah lengah lalu abikara mengeluarkan belati miliknya untuk menyakiti kian santang
Kian santang merasakan sakit yang luar biasa "apa yang kau lakukan abikara"
"Hanya mudah, mengeluarkan belati lalu kau akan merasakan sakit"
"Berdebah kau abikara"
__________
Di sisi lain
Surawisesa melihat kian santang merasakan sakit, ia langsung memanggil tabib untuk mengobati rakanya kian santang
Tabib pun sudah ada di kamar kian santang, ia meriksa kondisi kian santang yang tengah dalam kondisi terluka sangat parah "maaf gusti prabu, hamba gagal untuk mengobati raden kian santang"
Surawisesa langsung cemas dengan kondisi rakanya "apa yang kau bicarakan tabib, apa maksudmu" surawisesa terus menekan tabib istana untuk mengobati kian santang
"Kondisi raden kian santang cukup parah gusti prabu, bagaimana pun dia mungkin tidak akan melawati rasa sakit yang dia derita, krn rohnya ada di alam lain"
"Jagat dewa batara" surawisesa sangat lemas mendengar itu, walau ia selalu mencoba ingin membunuh rakanya itu pada masa lalu namun ia sekarang sudah sangat sayang kepada rakanya, ia tidak ingin rakanya meninggalkannya sama seperti ibundanya kentring manik yang sudah lama meninggalkannya "raka, bangunlah raka, aku yakin klu raka kuat" surawisesa langsung memanggil walangsungsang yang kebetulan sedang ada di istana padjajaran untuk melihat kian santang krn ia sangat bersalah dengan dirinya sendiri "raka, kondisi raka kian santang sangatlah parah, aku tak ingin kehilangan ia"
Walangsungsang yang mendengar itupun langsung merasa dunia sudah sepi tanpa adanya rainya yang selalu menggangunya "aku juga tidak ingin kehilangan rai kian santang, aku sangat menyesal kenapa aku selalu membencinya padahal ia tak terlibat dengan golongan hitam, aku sangat menyesal waktu itu aku mengeluarkan tenaga dalam yang sangat dasyat, aku sangat menyesal"
Surawisesa mengajak walangsungsang untuk ke kamar kian santang, walangsungsang mengangguk ajakan surawisesa
"Bagaimana ini tabib? Apa kondisi rai kian santang sudah membaik?" Tanya walangsungsang dengan penuh harap bahwa kian santang akan baik-baik saja
"Maaf gusti prabu cakra buana, kondisi dari raden kian santang tak kunjung membaik, bahkan ia di bilang makin memburuk"
"Jagat dewa batara, apa tidak ada cara lain untuk membuat raka kian santang membaik?"
"Hamba tidak tau gusti prabu, sepertinya tidak ada kecuali dengan se izin pencipta"
"Astagfirullah rai, aku sangat menyesal telah melukaimu, maafkan aku rai, aku sudah gagal jadi raka yang baik"
"Raka walangsungsang tidak gagal, bisa di bilang bahwa raka walangsungsang adalah raka yang paling terbaik kedua setelah raka gagak nampar"
"Terimakasih rai krn kau telah merubahku menjadi lebih baik"
"Sama-sama raka, lagi pula raka juga sudah membuatku menjadi baik dan raka sudah sabar menghadapi saat masa lalu ku yang hampir membunuh raka"
"Iya rai, jangan di bahas lagi, kau tetap raiku yang baik"
"Iya raka"
Maaf yak klu author bikin kian santang ke masa lalu, maaf juga klu author makin lama ceritanya gak update krn sibuk banget buat persiapan ujian, tau lah kelas 9 gimana ujiannya, berat cuy lagi pula juga author kurang ngerti sama pelajarannya krn sering tidur di kelas, pokoknya makasih yang udh setia nungguin notif dari author
KAMU SEDANG MEMBACA
raden kian santang (Season 2) (END✔️)
Ficção HistóricaHayalan author saja, tidak berkaitan dengan sejarah (Fyo : ini selalu di ulang terus ceritanya krn ingin mendapatkan cerita yang seru) Mulai : 12 - 02 - 2023 Akhir : 14 - 03 - 2023 Udah tamat yak