6. Jambu air

21.9K 1.5K 9
                                    

Assalamualaikum semuanya 💙

Gimana kabarnya hari ini? Insya Allah bunnes mau update ygy 😌 oh iya sebelum itu Vote dan Komentar 🙏

~SELAMAT MEMBACA~

~SELAMAT MEMBACA~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Udara matahari membuat keringat terus mengucur dari pelipisnya, dirinya menepiskan keringat tersebut. Walaupun hawa dingin terasa dari pegunungan, akan tetapi cahaya matahari tetap membuat Aurora berkeringat. Dirinya berada di belakang ponpes dan terlihat tembok menjulang tinggi di hadapannya. Apalagi ada pohon jambu yang berada di perbatasan tembok tersebut, tidak ingin lama-lama Aurora segera memanjat pohon jambu air itu dengan kemampuan nya. Walaupun dirinya juga akhirnya tidak akan bisa turun pohon tersebut, karena niat awalnya adalah kabur dari ponpes yang memiliki banyak peraturan ini.

Sampai di puncak pohon jambu, dengan nafas yang memburu, Aurora membuang nafas nya kasar karena ternyata pagar yang menjulang tinggi tidak langsung mengarah ke jalan raya, akan tetapi perbatasan antara asrama putra dan asrama putri. Dengan nada kesal Aurora menghela nafasnya kasar karena ternyata ini adalah tembok perbatasan. Karena sudah terlanjur berada di atas pohon akhirnya Aurora memilih memakan jambu air yang tengah menggantung di ranting.

Di tempat lain kini Alex tengah melangkahkan kakinya sembari celingukan untuk memastikan bahwa tidak ada orang yang melihatnya, sedangkan dirinya sudah siap dengan tangga yang di bawanya. Kini tangga yang sudah menyender di tembok membuat Alex siap untuk menaiki nya, satu demi satu anak tangga di naiki oleh Alex.

Aurora yang masih nangkring di atas pohon seketika memberhentikan kegiatan memakan jambu nya, karena mendengar suara yang membuatnya menoleh ke belakang.

"EH SETAN!!! LO!!!" Sentak Aurora dan Alex berbarengan, Alex hampir terjungkal karena terkejut dengan Aurora yang tiba-tiba nongol di pohon jambu. Begitupun dengan Aurora yang terkejut dengan kehadiran Alex tiba-tiba dari balik tembok. Mereka berdua membuang muka satu sama lainnya.

"Lo ngapain manjat-manjat pohon jambu, oh lo mau kabur ya." Ujar Alex dengan tatapan penuh selidik ke arah Aurora, membuat gadis di hadapannya itu gugup karena ucapannya barusan.

"Kalau iya kenapa? Masalah buat lo? Enggak kan? Lo juga ngapain manjat-manjat tembok, oh lo mau..." Aurora menatap tajam ke arah Alex, membuat cowok itu gugup dan berkeringat. "Mau ngintip santriwati ya." Sambungnya.

Alex celingukan, dirinya menoyor kepala Aurora membuat Aurora hampir jatuh dari atas pohon. "Serah gue lah, mau gue ngintip atau enggak bukan urusan lo! Mendingan lo cabut deh dari pada gue muntah lihat muke lu!"

"Dih, Lo aja sono yang minggat. Gue masih mau menikmati setiap bulir-bulir air jambu." Balas Aurora.

"Lo tuh beda sama sepupu lo." Jelas Alex dengan tangan bersedekap.

Aurakham (Aurora & Arkham) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang