36. Pernikahan unik?

19.4K 1.6K 59
                                    

Assalamualaikum semuanya 💙

Hai 👋 gimana kabarnya nich pecinta Aurakham 🥰

Sebelum ke cerita Bunnes mau tanya ygy...
Kalian pecinta sad end or happy end? Jawab di komentar yuk...😍

Dilarang PLAGIAT ⚠️
No plagiarism of other people's work!

Oke ke ceritanya aja yuk 😍😍😍


~SELAMAT MEMBACA~

Di ruangan bernuansa putih Aurora terdiam kaku dengan tatapan kosong ke arah cermin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di ruangan bernuansa putih Aurora terdiam kaku dengan tatapan kosong ke arah cermin. Ya, setelah satu Minggu berlalu kini para warga datang ke pondok pesantren untuk menagih kata-kata yang sudah di janjikan, dan inilah saatnya Aurora harus menikah dengan Arkham karena kejadian seminggu yang lalu.

Dari pantulan cermin Aurora sudah siap dengan baju kebaya pernikahan yang dikirimkan oleh Kirana, bahkan Aurora juga sudah diberikan riasan tipis-tipis yang membuat penampilannya pangling.

"Assalamualaikum, mbak Aurora udah siap?"

Suara dari seseorang membuat Aurora tersentak kaget, di ambang pintu Dina dengan pakaian syar'i itu nyengir kuda.

"Waalaikumsalam, ngagetin aja lo Din. Kalau gue jantungan gimana? Mau tanggung jawab lo?" Kesal Aurora kembali mengalihkan pandangannya ke arah cermin.

Dina nyengir kuda sembari melangkahkan kakinya mendekati Aurora, ia berdiri di kursi belakang Aurora dan melihat wajah mereka berdua dari pantulan cermin.

"Masya Allah mbak Aurora cantik banget, bikin pangling." Ujar Dina membenarkan hijab Aurora.

Kata-kata dari Dina barusan mampu membuat Aurora terdiam, ia menundukkan kepalanya sembari jari-jemarinya berkutik.

"Gue nggak nyangka akan nikah secepat ini." Lirih Aurora masih tidak percaya dengan keadaan yang menimpanya.

Dina yang melihat raut wajah sahabatnya tampak ditekuk lantas berjalan ke hadapan Aurora, ia mengangkat dagu Aurora agar melihat ke arahnya.

"Mbak Aurora tau ndak? Mbak Aurora itu beruntung bisa dapatin Gus Arkham, banyak santriwati di sini yang sangat mengagumi Gus Arkham namun tidak bisa mendapatkan nya." Papar Melati mengumbar senyumnya.

Aurora yang mendengar itu hanya mampu membalas senyuman tipis, dirinya memang seberuntung itu bisa mendapatkan lelaki yang memiliki pemahaman agama yang tinggi dari pada dirinya. Namun apakah ia pantas mendapatkan gelar Ning? Sedangkan Akhlakul Karimah dalam dirinya belum sepenuhnya tumbuh.

"Yasudah yuk, kita keluar. Udah di tunggu sama Yai dan Bu nyai Najmi pasti, lebih cepat lebih baik." Ajak Dina memegang lengan Aurora agar bangkit dari tempat duduknya.

"Lebih cepat lebih baik? Yang ada lebih cepat lebih deg-degan." Balas Aurora dengan tatapan datarnya.

Dina yang mendengar perkataan itu hanya mempu menahan senyumnya, sifat Aurora memang apa adanya. Gadis tersebut tidak pernah menyembunyikan apa yang ada di dalam hatinya, dan itu yang membuat Dina menjadi terhibur jika bersahabat dengan Aurora. Namun walaupun Aurora seperti itu, gadis tersebut sangatlah baik hati.

Aurakham (Aurora & Arkham) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang