50. Cinta dibalik kata maaf

20.9K 1.9K 432
                                    

Assalamualaikum semuanya 💙💙💙

Gimana kabarnya nich? Hehe 😍 hari ini Bunnes double up ygy 🥰 namun double up nya memang sedikit telat 😶 karena weekend ini Bunnes bener-bener sibuk 🥺

Kawal sampai ending yuk 😍

Dilarang PLAGIAT keras ⚠️

~SELAMAT MEMBACA~

"Masuk ndak ya?" Gumam Arkham mengigit jarinya menandakan dirinya dilanda kegelisahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masuk ndak ya?" Gumam Arkham mengigit jarinya menandakan dirinya dilanda kegelisahan.

Setelah beberapa menit Arkham berpikir keras, akhirnya dirinya melangkahkan kakinya memasuki asrama putri. Karena kebetulan para santriwati tengah ada kegiatan di aula, yang membuat asrama putri lumayan sepi. Arkham bisa mengambil kesempatan untuk menemui Aurora, walaupun firasat Arkham mengatakan jika saat ini istrinya sudah tertidur pulas.

Tok...

Tok...

Tok...

Tidak ada jawaban dari dalam kamar, mungkin Dina tengah berada di aula karena ada kegiatan. Tanpa berlama-lama Arkham memegang kenop pintu tersebut, pandangan matanya menangkap Aurora tengah tertidur pulas. Seulas senyum tipis merekah di sudut bibir Arkham, dirinya melangkahkan kakinya mendekati ranjang Aurora.

"Maafkan saya," lirih Arkham mengusap puncak kepala Aurora. Istrinya itu tertidur dengan pulas, tanpa berlama-lama Arkham mengangkat tubuh Aurora di gendongan nya. Namun anehnya Aurora tidak terganggu dari tidurnya, istrinya itu masih pulas tertidur dalam gendongan Arkham.

Tidak ingin membuang-buang waktu, Arkham segera melangkahkan kakinya pergi menuju ndalem. Mungkin setelah Aurora bangun dari tidurnya, Arkham akan mendapatkan amukan massa dari istrinya, namun Arkham tidak memperdulikan hal tersebut.

Kondisi lorong asrama saat ini sepi, membuat Arkham bisa bernafas dengan lega karena dirinya bisa dengan mudah sampai di ndalem.





*




Pintu jati berwarna cokelat terbuka, Arkham segera melangkahkan kakinya memasuki kamarnya dan merebahkan Aurora di ranjangnya perlahan-lahan.

Aurora yang merasakan tidurnya terganggu menggeliat, dirinya perlahan-lahan membuka kelopak matanya. Pandangan pertama nya menangkap sosok lelaki dengan tatapan intens ke arahnya, tak berapa lama Aurora mengukir senyum tipisnya.

"Jadi ini yang namanya pangeran surga?" Gumam Aurora sembari tersenyum.

"Pangeran surga?" Beo Arkham geleng-geleng kepala karena ucapan dari Aurora. Namun ia juga salah tingkah karena di panggil dengan sebutan pangeran surga.

"Andai ini bukan mimpi, udah gue karungin nih pangeran." Sambung Aurora masih terlena, walaupun pandangannya sedikit kabur namun Aurora mengira bahwa semua ini adalah mimpi.

Aurakham (Aurora & Arkham) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang