18. Pemanis alami

19K 1.4K 16
                                    

Assalamualaikum semuanya 💙 gimana kabarnya hari ini? Bismillah hari ini Bunnes mau update ygy 😌

Ada yang nungguin kah?

Tinggalkan jejak setelah membaca 😍


~SELAMAT MEMBACA~

~SELAMAT MEMBACA~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Siang ini Aurora menyibukkan dirinya di dapur ndalem, karena kebetulan hari ini adalah piket nya. Pembagian jatah pekerjaan antara Aurora dan Dina sudah di putuskan jauh-jauh hari yang lalu, Dina yang membersihkan ndalem sedangkan Aurora memilih membantu membuat sarapan. Aurora sendiri yang memilih untuk membantu Salsa untuk memasak makan siang, mengingat kemarin dirinya sempat melemparkan gombalan terhadap Arkham yang membuatnya waspada jika harus bertemu dengan lelaki tersebut.

Salsa yang melihat Aurora tengah melamun hanya mampu geleng-geleng kepala, gadis yang biasanya tidak bisa diam itu kini melamun. Entah apa yang berada di kepalanya saat ini.

"Mbak Aurora ndak papa?" Tanya Salsa memegang pundak Aurora, mampu membuat lamunan Aurora buyar seketika. Gadis tersebut mendongakkan kepalanya melihat ke arah Salsa.

"Sal, kira-kira Gus Arkham bakalan ke dapur nggak?" Tanya Aurora sembari celingukan.

Salsa mengerutkan keningnya bingung dengan pertanyaan yang keluar dari lisan Aurora. "Memangnya kenapa mbak? Mbak Aurora buat ulah lagi ya?" Tanya Salsa dengan tatapan penuh selidik.

Aurora menempeleng kepala Salsa menggunakan seikat kangkung, membuat Salsa menutupi wajahnya karena ulah Aurora barusan. "Kenapa di pukul mbak? Kan Salsa cuma tanya." Kesal Salsa sembari mengerucutkan bibirnya.

Aurora membuang nafasnya kasar, percayalah hanya dirinya yang berani kepada Salsa yang merupakan santriwati senior. Bagi Aurora semua perempuan di sini derajatnya sama, karena percuma berilmu namun tidak mempunyai adab. Mengingat bagaimana Aurora menemukan santriwati senior yang membanggakan diri sewaktu itu.

"Lagian lo curiga melulu sama gue." Balas Aurora melanjutkan mengupas bawang putih dan memasukkan nya ke cobek.

"Ya kan cuma tanya, memangnya mbak Aurora kenapa tanya soal Gus Arkham?"

Aurora yang tengah menumpahkan garam sontak memberhentikan kegiatannya, dengan posisi tangan yang masih mengambang dirinya melihat ke arah Salsa yang menunggu jawaban darinya.

"N-nggak papa, udah deh gue mau ngulek bumbu." Balas Aurora segera bangkit dari tempat duduknya sembari mengangkat cobek.

Salsa mengerutkan keningnya bingung, tidak ingin membuat kepalanya pusing tujuh keliling ia memilih melanjutkan menanak nasi.

Aurora menghela nafasnya panjang karena melihat Salsa sibuk dengan kegiatannya, dirinya kembali mengalihkan pandangannya ke arah cobek. Matanya membulat seketika tatkala melihat garam yang menggunung karena ulahnya tadi, masalahnya garam tersebut sudah bercampur dengan bawang putih dan bumbu lainnya yang sudah halus. Wajah Aurora tampak panik bukan main, ia segera melihat sekelilingnya untuk mencari sendok dan mengurangi porsi garam tersebut.

Aurakham (Aurora & Arkham) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang