77. Suatu kebetulan

12.4K 1.1K 116
                                    

Assalamualaikum semuanya 💙

Hai 👋 apa kabarnya nich?

Komentar setiap paragraf yaa 😍

Kawal sampai ending yuk 🥺

PLAGIAT diharapkan segera minggat ⚠️
Jika ditemukan karya ini ada yang copas, mohon untuk segera menghubungi Bunnes

Vote setelah membaca biar berkah dan bermanfaat 😘😘😘 sayang kalian banyak-banyak 😍😍😍😍😍😍😍

~SELAMAT MEMBACA~

Seorang laki-laki dengan kacamata hitam dan pakaian rapih serta senyuman yang merekah di bibirnya, di hadapannya kini terpampang sebuah restoran terkenal di kota Jakarta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang laki-laki dengan kacamata hitam dan pakaian rapih serta senyuman yang merekah di bibirnya, di hadapannya kini terpampang sebuah restoran terkenal di kota Jakarta.

"Gue kangen sama lo jengkol."

Helaan nafas panjang membuat lelaki tersebut sedikit lega dari rasa gugupnya, perlahan namun pasti sepatu pantofel miliknya memasuki restoran itu.

Aurora tengah duduk seraya mengusap perutnya yang perlahan-lahan membuncit, kandungan nya yang memasuki empat bulan membuat Aurora harus banyak-banyak beristirahat.

"Assalamualaikum ibu."

Aurora mendongakkan kepalanya melihat ke arah karyawan perempuan nya, dirinya mengulas senyum hangatnya dan bangkit dari tempat duduknya.

"Waalaikumsalam, ada apa El?"

"Itu bu, ada laki-laki yang berpakaian rapih duduk di dekat jendela dia ingin ibu yang melayaninya." Tunjuk Elsa ke arah laki-laki yang duduk di dekat jendela.

Aurora mengerutkan keningnya, mungkin lelaki itu ingin berbicara penting dengannya.

"Baik, saya akan menemuinya. Terimakasih ya El," balas Aurora dengan anggukan kepala.

"Baik bu," balas Elsa segera kembali ke dapur.

Selangkah demi selangkah Aurora menatap pria tersebut dengan dahi berkerut, pasalnya dirinya seperti mengenai lelaki itu namun pikiran itu segera di tepis olehnya.

"Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?"

Suara lembut yang sangat dirindukan di gendang telinga lelaki itu mampu membuat nya tersenyum, ia mendongakkan kepalanya melihat ke arah wanita dengan senyuman yang merekah.

"Jengkol."

Deg!

Satu kalimat yang mampu membuat Aurora terdiam untuk sesaat, dirinya menutup mulutnya dengan tangannya tatkala pria tersebut membuka kacamata hitamnya.

Aurakham (Aurora & Arkham) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang